14. DI DALAM BUS

2.3K 330 65
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. DI DALAM BUS

Ada beberapa hal yang sangat disayangkan Oife dalam hidupnya. Pertama, keluarga yang dulunya harmonis mendadak hancur berantakan dengan keputusan kedua orang tuanya yang memilih untuk bercerai. Kedua, seseorang paling berjasa dalam keluarganya, pahlawannya, telah berselingkuh yang mana wanita itu adalah Melani. Ketiga, menyayangkan pilihan Ayahnya yang jauh dari kata baik.

Bagian mana yang harus Oife syukuri atas kedatangan Melani di dalam keluarganya yang sudah hancur lebur ini?

Kelakuan Anta di masa lalu menjadi kilas balik betapa tersakitinya Oife juga betapa berjuangnya dia untuk sekadar melupakan kenangan pahit yang berakhir menghantam kondisi Ibunya.

Bahkan kilasan memori yang terlalu nyesek untuk diingat terus menggentayanginya. Oife dibuat susah dalam segala hal. Pikiran, tubuh, dan seluruh atensinya tercurah pada satu titik di mana kejadian Anta membawa Melani ke kediaman mereka, melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan di saat orang-orang rumah tengah terlelap. Hanya Oife. Hanya Oife yang mengetahuinya karena kamar tamu yang digunakan mereka untuk bercinta berada tepat di sebelah kamarnya.

Saat itu Oife memang masih SMP. Tapi Oife tahu sebab dia sudah sering kali memergoki Melani muncul tanpa sepengetahuan Ibunya. Oife tahu dan tidak berniat membocorkannya pada Ibunya mengingat Ibunya belakangan hari terlampau sedih ditinggal suaminya bekerja padahal yang disedihkan bermain dengan wanita lain.

Oife akui, ada manfaatnya juga Oife menonton sinetron. Oife jadi hafal gelagatan orang-orang di sekitarnya. Rasa benci Oife terhadap Melani lebih besar ketimbang Anta. Oife berpikir kalau asal muasal Ayahnya mengkhianati Ibunya sebab Melani lihai menggodanya. Namun bukankah Melani harusnya berterima kasih pada Oife karena Oife masih berlapang hati menerimanya? Oife pun juga memanggilnya dengan sebutan Mama.

Untuk sekarang tidak lagi. Oife tidak akan pernah memanggilnya dengan sebutan itu.

Dan satu-satunya tempat berlindung Oife pun tidak cukup membuatnya merasa nyaman. Oife semakin menderita. Oife rindu Ozi yang sayang dan selalu membelanya. Sesalah apapun Oife, Oife ingin Abangnya kembali ke sediakala. Menurutnya percuma. Ozi sudah kemakan bualan sampah Melani. Memangnya apa sih yang Ozi dapatkan dari wanita pemeras itu?!

Oife mendesah berat. Haruskah Oife melamar sebagai pembantu di rumah Jenaro saja agar terbebas dari belenggu Melani? Atau paling enaknya melamar menjadi menantu kesayangan?

Ah, seketika Oife mesem-mesem membuat Hebi yang baru saja membuka pintu lantas memandangnya horor.

"Heh, kedip lo, Fe! Jangan kesurupan di rumah gue! Ampun, pergi gak lo?!" Hebi merinding saat Oife justru terkekeh setelahnya. Gini ya, Oife itu manusia teraneh yang pernah Hebi kenal. Sialnya manusia teraneh ini berstatus sebagai teman dekatnya. Hebi mah terima kenyataan saja.

Kekehan Oife menghilang diganti bibir manyunnya serta raut menyedihkannya, "Gue boleh nginep di rumah lo gak Bi? Malem ini doang soalnya gue kangen banget sama lo."

JENARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang