23. MERASA TERTAMPAR

2K 302 72
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. MERASA TERTAMPAR

Hal yang paling susah Oife atur adalah emosinya yang kerap meledak-ledak dikarenakan seseorang sudah mengusik kantong kesabarannya.

Setiap hari kesabarannya diuji. Entah Melani yang mencari gara-gara pada Oife dengan mengambil paksa kartu kredit miliknya atau uang tunai dalam dompetnya. Ozi yang tidak pernah membelanya di depan Melani malah semakin menyudutkannya. Juga Anta yang jarang di rumah sehingga tidak tahu kelakuan laknat istri tercintanya itu.

Kini ditambah lagi sosok Jenaro. Cowok tidak ada akhlak yang sialannya terlalu tampan. Cowok yang sering sekali membuat perkara. Memancing kemarahannya. Dilihat dari wajah dan penampilan Oife, Oife rasa semua orang tahu kalau Oife tipe yang sulit untuk didekati. Judes, bar-bar, tidak peduli mau seberapa banyak orang yang membencinya. Oife hidup untuk mencari kesenangannya sendiri. Namun tujuannya berubah haluan. Oife dibuat menderita secara batin maupun raga.

Seumur-umur Oife hidup di tengah keluarga bergelimpangan harta, Oife tidak pernah mengenal yang namanya suap-menyuap untuk sesuatu yang dia mau selain berusaha keras mendapatkannya dengan cara baik pula.

Dan gosip murahan apa itu? Oife jelas marah. Oife tidak terima dituduh menyuap pihak sekolah demi mempertahankan warna rambutnya. Oife berani jamin kalau Anta sendiri lah yang membujuk Pak Bagas agar tidak mempermasalahkan soal rambutnya karena sesuatu yang tidak boleh orang lain lagi ketahui. Oife sempat mengatakan pada Anta jangan sampai menggunakan uang guna mempertahankan apa yang ada di dirinya. Apa mungkin Anta diam-diam memberikan sejumlah uang untuk Pak Bagas lalu siswa lain tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka? Kalau benar begitu, Oife akan sangat kecewa.

Jam pulang sedaritadi Oife tunggu dengan tidak sabaran. Meninggalkan Hebi yang berteriak memanggilnya. Oife tahu siapa dalangnya. Oife seratus persen yakin. Dia, Jenaro. Ya, pasti.

Melalui gerbang belakang, Oife berjalan tergesa menuju warung Mbak Cimoy. Tempat berkumpulnya Rebellion Team sepulang sekolah. Tidak sulit memang menemukan Jenaro. Menemukan motor ninja terjejer asal di halaman samping warung sudah pasti ada Jenaro di sana.

"JENARO SIALAN!" teriak Oife berhenti di dekat sebuah motor ninja milik Jenaro yang terparkir di pinggir jalan. Oife hafal dalam sekali lihat. "SINI LO HADEPIN GUE!"

Sekitar lima belas cowok berseragam putih abu-abu duduk-duduk di sana sambil minum es teh dan makan goreng. Terkecuali Jenaro yang tengah mengenakan hoodie hitam polos.

"Wanjirrrr, nenek gayung dateng Bos! Mampus lu!" Maxen berseru heboh.

"Mana mukanya sangar banget kayak guru BK!" Kemarahan Saguna sudah meluap. Meskipun habis ditonjok Jenaro, Saguna tidak menaruh dendam. Malahan saat ini cekikikan tidak jelas menunggu peperangan antara dua kubu yang sama-sama kuat.

JENARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang