~♡~♡~♡~♡~"Nah, ini apartemen yang bakal kamu tempati sekarang" Ucap Natin saat membuka pintu unit apartemen yang baru
"Unit ini memang lebih kecil dari unit apartemen saya tapi walau begitu saya harap kamu menyukainya" Tambah Natin
Alona memandangi seluruh isi apartemen barunya, lalu ia tersenyum sendiri. Entahlah, rasanya terlalu bahagia sampai tak bisa berkata-kata.
"Kamu suka?" Tanya Natin
"Tidak usah ditanya, sudah pasti suka sekali!" Girang Alona
Mereka berkeliling di dalam isi apartemen baru Alona. Sangat lengkap sekali barang-barang di dalam unit ini, hingga sampailah Alona melihat kamar barunya.
Tampak isi kamar baru Alona yang bernuansa merah muda, cream dan putih. Ini benar-benar seperti kamar impiannya!
Seketika raut wajahnya berubah semakin terlihat bahagia, "Wow, ini benaran kamarku?" Tanya Alona tak percaya
"Ya, tentu saja" Jawab Natin
Alona menduduki ranjang empuk barunya, "Kalau kamarku seperti ini, rasanya tak perlu untuk dihias lagi. Ini sudah terlalu sempurna" Ujarnya
Sejak tadi mata Alona tak berkedip memandangi seluruh isi kamar barunya. Ia tak pernah membayangkan bisa mempunyai kamar semewah ini. Rasanya ingin memeluk Natin untuk mengekspresikan kebahagian yang datang padanya hari ini.
Alona beranjak dari duduknya dan melangkah menghampiri Natin. Ia berdiri tepat di hadapan Natin dan langsung memandang ke arah pria itu, "Natin, can I hug you?" Pinta Alona
"Yeah sure! C'mon" Jawab Natin sembari merentangkan kedua tangannya agar Alona bisa memeluknya dengan leluasa.
DUUPPPPPPP!
Tubuh mereka saling mendekap. Ini pertama kalinya mereka berpelukan. Rasanya aneh, agak sedikit kikuk. Tapi walau begitu mereka berdua tetap terbawa suasana.
Tiba-tiba terdengar suara isak tangis dari Alona, "Natin, thank you so much! You're very kind!"
Natin memegang kedua pundak Alona lalu melepaskannya dari pelukan untuk melihat apa yang sedang terjadi, "Hei, kenapa kamu menangis? Alona, jangan dong" Natin mengusap air mata gadis itu
"No, aku hanya merasa terharu karena kamu sangaaaattt baik padaku" Balas Alona.
Natin kembali mendekap tubuh Alona, namun kali ini lebih erat. Ia ikut merasa terharu karena melihat Alona yang begitu senang hingga mengeluarkan air mata bahagianya.
Sepertinya Alona juga sudah jatuh hati pada Natin. Sebab pria bertubuh tegap dan tinggi itu selalu memperlakukannya dengan sangat istimewa.
Tiba-tiba terdengar suara nada dering dari smartphone Natin. Alona melepas pelukannya, "Hei, angkatlah teleponnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR INCOMPLETE STORY
Teen FictionFAN FICTION OF PRINCE MATEEN (SUDAH TAMAT) Bagaimana rasanya saat pergi berlibur ke tempat impian dan tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang bisa juga disebut "impian"? Berawal dari sebuah kejadian tak terduga bahkan bisa dikatakan tak menyenangkan...