FAN FICTION OF PRINCE MATEEN
(SUDAH TAMAT)
Bagaimana rasanya saat pergi berlibur ke tempat impian dan tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang bisa juga disebut "impian"? Berawal dari sebuah kejadian tak terduga bahkan bisa dikatakan tak menyenangkan...
Alona begitu takjub saat ia baru saja turun dari mobil dan menapakkan kakinya tepat di depan sebuah bangunan yang megah.
Rasanya sampai tak bisa berkata-kata dari awal Alona memasuki lobby, menaiki lift, hingga melangkahkan kaki masuk ke dalam unit baru milik Mateen.
"Woah..." Satu kata yang terucap dari bibir Alona.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat di dalam sana sudah terdapat Roy, Mosta serta beberapa bodyguard yang dengan hangat menyambut mereka datang.
"Selamat datang ke rumah yang baru, Nona" Sambut Roy
"Terima kasih, Roy" Balas Alona dengan tersenyum, namun matanya tak beralih pada mewahnya interior di unit ini.
"Bagaimana?" Tanya Mateen
"Wow, ini benar-benar seperti Istana!" Jawab Alona penuh kagum
Alona merasa bagaikan seorang wanita biasa yang diangkat menjadi seorang puteri dan dibiarkan tinggal di dalam Istana yang mewah. Alona tak habis pikir, jika apartemennya semewah ini lalu bakal semegah apa Istana milik keluarga Mateen? Ah, rasanya tak bisa di bayangkan.
"Mari Nona, kami antarkan ke kamar anda" Ajak Roy mempersilahkan.
Alona mengangguk sambil melangkah mengikuti arah Roy berjalan di temani oleh Mateen yang tepat berada di sebelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alona membulatkan matanya saat baru selangkah memasuki kamarnya, "Ini benar kamarku?!" Tanyanya tak percaya
Terlihat sebuah kamar yang bernuansa seperti kamar Istana dengan balutan warna gold dan juga hijau tosca, membuat mata Alona terbelalak takjub.
"Mateen, kamar di apartemen kemarin saja sudah lebih dari cukup bagiku dan sekarang kamu memberikannya yang lebih dari itu. Oh God, ini benar-benar seperti mimpi!" Ucap Alona yang sedang duduk di depan meja riasnya.
Mateen mengisyaratkan tangannya agar Roy pergi meninggalkan mereka berdua. Setelah itu Mateen menghampiri kekasihnya yang sedang bercermin di depan meja rias, "Alona, kamu bahagia?" Tanya Mateen yang menatap Alona dari cermin.