8

1.1K 72 2
                                    


~♡~♡~♡~♡~

Sore hari sekitar pukul 5, cuaca di London terlihat sangat bersahabat. Dengan mengenakan topi serta kacamata hitam, Natin mengajak Alona turun dari mobil. Mereka berjalan bersebelahan tepat di samping sungai Thames menuju ke London Eye.

Alona menatap Natin yang sejak tadi hanya terdiam, sebenarnya ia ingin bertanya lebih dalam mengenai sosok Natin namun Alona mengurungkan niatnya karena takut Natin merasa tersinggung. Jika Natin mempercayai Alona pasti pria itu akan menceritakan dirinya tanpa harus Alona bertanya terlebih dahulu. Mungkin Natin ingin menjadi sosok yang misterius di mata Alona, dan gadis itu pun tidak banyak tahu tentang kehidupan Natin. Terlepas dari semua itu, Natin benar-benar bersikap baik terhadap Alona.

Natin memberhentikan langkahnya dan diikuti oleh Alona yang keheranan sendiri melihat pria yang ada di sampingnya.

Kemudian tanpa sepatah katapun tiba-tiba Natin meraih sebuah airpods lalu memasangkannya di kedua telinga Alona.

"Apa lagu favoritmu?" Tanya Natin yang terfokus oleh layar di smartphonenya

"Love me like you dari Little Mix. Itu lagu favoritku!"  Jawab Alona dengan semangat

Alona mengernyitkan dahinya saat lagu itu sudah terputar, "Tapi untuk apa kamu menyetelkan lagu? Sedangkan hanya aku yang memakai ini" Tanya Alona yang masih bingung

"Saya ingin membuat mood mu lebih bagus saja. Sekarang dengarkan lagunya sampai kita menaiki bianglala itu" Ujar Natin

Alona mengangguk dan ia menurut saja apa kata Natin, "Aneh sih, tapi yaudahlah nikmatin aja" Batin Alona

"Don't need those other numbers
When I got my number one,

Last night I lay in bed so blue
'Cause I realized the truth,
They can't love me like you
I tried to find somebody new
Baby they ain't got a clue,
Can't love me like you"

Alona bersenandung kecil di tengah padatnya jalan di sekitaran London Eye.

Mereka berdiri tepat di bawah bianglala itu. Namun bukannya mengantri, Natin malah mengobrol dengan para staff London Eye. Alona hanya diam saja melihat Natin mengobrol tanpa tahu apa yang sedang mereka bicarakan karena terlalu fokus dengan musik yang sedang ia dengarkan. Lalu tiba-tiba Natin menarik tangan Alona masuk begitu saja ke dalam kapsul bianglala itu.

Alona terheran, padahal antrian untuk menaiki bianglala ini panjang sekali. Bisa-bisanya mereka langsung menaiki kapsulnya tanpa harus mengantri.

Natin melepas airpods yang terpasang di kedua telinga Alona, "Bagaimana?" Tanyanya

"Mood aku benar-benar bagus sekarang. Tapi aneh saja, kamu bisa mengajakku menaiki ini tanpa harus mengantri dan juga di kapsul ini hanya ada kita, Roy dan para bodyguardmu. Sedangkan kapsul lain menampung sampai 20 orang"

"Tak perlu merasa penasaran. Sekarang nikmati saja pemandangan kota London dari sini" Ucap Natin

Alona mengangguk, ia mulai meraih kamera barunya yang diberikan oleh Natin untuk mengabadikan momen ini.

Bianglala dengan tinggi 135 meter dan terdiri dari 32 kapsul yang sedang mereka tumpangi pun mulai berputar searah jarum jam.

Bianglala dengan tinggi 135 meter dan terdiri dari 32 kapsul yang sedang mereka tumpangi pun mulai berputar searah jarum jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR INCOMPLETE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang