Prolog

2.2K 135 5
                                    

Sakura termenung sambil menatap jendela bundar yang ada di sampingnya dengan pandangan kosong. Jelas sekali pemandangan yang tampak di sana sama sekali tidak menarik perhatiannya.

"Tuan dan nona sebentar lagi kita akan mendarat di bandara Haneda, harap semua penumpang mengenakan sabuk pengaman." Ucap seorang pramugari.

Dan akhirnya pesawat mendarat. Sakura berjalan kearah pintu keluar bandara dan berhenti sejenak di depannya. Tiba-tiba pikirannya kembali menginga saat pertama kali ia melewati tempat yang sama. Tiba-tiba seorang gadis kecil datang dan menghampirinya sambil mengajaknya bicara.

"Kakak cantik sekali." Ucapnya, sambil tersenyum.

"Terimakasih." Balas Sakura.

"Siapa namanya?" Tanya gadis itu.

"Namaku, Sakura Mitsurugi."

"Cantik, seperti bunga Sakura he he he." Tawa gadis itu, dengan polos.

"Kamu sedang apa di sini?"

"Menunggu mama."

"Mama kamu kemana?"

"Hikari! Cepat kesini...!" Panggil seorang wanita kepada gadis itu.

"Itu dia, aku pergi dulu ya. Dada kakak cantik." Sembari melambaikan tangan. Sakura yang melihat itu hanya bisa tertawa dan kembali melanjutkan jalannya.

Setelah keluar dari bandara sebuah taxi lewat di depannya. Lalu sang supir yang membawa taxi itu menawarkan tumpangan pada Sakura, ia menerimanya dan masuk ke dalam taxi. Sepanjang perjalana Sakura memandangi pemandangan di luar jendela mobil. Lalu teringat dengan kata yang gadis kecil tadi.

"Bunga sakura ya, sudah lama aku tidak melihatnya." Ucapnya dalam hati.

Di tempat lain...

"Sampai jumpa Haruka."

"Ah, iya sampai jumpa." Sambil melambaikan tangan.

Ini adalah Haruka, Haruka Kudo 22 tahun. Ia adalah seorang reporter dari salah satu stasiun TV di Jepang yang berada di Tokyo, namun akhir-akhir ini karirnya sebangai reporter cukup buruk ia membutuhkan berita yang bagus untuk mempertahankan pekerjaannya sebagai reporter TV. Tapi, apa ia bisa?

"Taxsi!" Sembari melambaikan tangan.

"Ke******ya pak."

"Baik."

"Sekarang bagaimana, apa aku bisa mendapatkan berita yang bagus dalam waktu tiga hari." Pikir Haruka hingga termenung.

CKITTT!

Mobil tiba-tiba berhenti, dan menyadarkan Haruka dari lamunannya saat kepalanya membentur kursi depan.

" Aduh pak, hati-hati nyetirnya saya jadi kebentur ini." Ucapnya kesal.

"Maaf bu, itu tiba-tiba ada orang yang nyebrang jalan." Sambil menunjuk kearah pria yang ada di depan mobil.

TINT! TINT!

"Pak! Tolong minggir dari jalan!" Ucap Pak Sopir sambil mengklakson mobilnya.

Namun bukannya minggir pria itu justru tetap berdiri disana seolah-olah tidak terjadi apapun. Karna kesal Pak sopir keluar dari mobil dan langsung mengahampiri pria itu, untuk menyuruhnya pergi. Anehnya pria itu tetap diam hingga membuat pak supir meninggikan nada bicaranya.

"HEI! KAMU INI PUNYA TELINGA GAK SIH! MAU MATI YA!" Sambil menepuk pundak pria itu.

Tiba-tiba pria itu langsung memegang tangan pak supir lalu melintirnya hingga Pak supir merasa kesakitan. Perlahan ia mengarahkan wajahnya pada pak supir itu dan menatapnya dengan tatapan yang tajam, sambil berbisik.

LUPIN BLACK - The Mysterious Treasure HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang