43. kalian kenapa?

8.4K 526 99
                                    

Happy reading!🍵😠❤

"Tante disini zia" jawab Ara ah bukan Lala? Tapi dia menjawab pertanyaan Zia yang menanyakan keberadaan Angel, jadi sekarang Angel yang mengambil alih tubuh Ara? Jika ya, habis lah mereka semua

"Angel?" Tanya mereka bersamaan dengan sedikit ragu dan juga takut

"Yes, i'am." Ara menatap mereka dengan senyum yang terlihat mengerikan, seperti itulah Angel selalu tersenyum mengerikan jika menganggap orang tersebut adalah musuhnya, dia bangkit dari tempat duduknya dan menatap sahabat-sahabat Ara dengan tatap an meremehkan. "So, want to play a game with me, bitch?"

Semua meneguk ludah nya kasar, bermain? Permainan? Hanya orang yang tidak waras ingin bermain dengan Angel, dan Ara salah satu orang yang tak waras karena masih bersama Angel

"Abang, shisil takut" ucap Shisil dengan lirih dan memeluk Reldi dari samping, kali ini dia benar-benar ketakut an.

"Gapapa, dia gak akan apa apa in shisil." Reldi mengelus kepala Shisil untuk menenangkan Shisil yang begetar ketakutan

"Apasih La?! Gua gak akan apa-apa in tu bocah, dia kan gak lukain Ara jadi dia gak akan main dengan gue" Ara, lebih tepatnya Angel berbicara ke arah yang kosong mungkin dia berbicara dengan Lala yang berusaha untuk memperingatin Angel agar tidak menyakiti Shisil

"Aturan permainannya masih sama, semua yang sakit in Ara berurusan sama gue!" Angel melipat tangan di dada lalu sedikit mengangkat dagu nya seolah menunjukan siapa berkuasa saat ini. "MAJU!"

Karena bentakan dari Angel membuat Zia, Zio dan shisil menangis ketakut an. Zia dan Zio berlari ke arah Reldi dan memeluk erat Reldi

"Angel, ponak an lo dan adek gue ketakut an" ujar Reldi dengan datar, dasar manusia datar!

"Zio Zia shisil gapapa, ini aunty Angel" bukannya merasa tenang justru ketiga nya semakin menangis karena takut, Angel menghela napas frustasi mendengar tangisan 2 anak yang masih balita dan 1 anak remaja.

Dia masih mengingat peraturan Ara, tidak boleh menyakiti keluarga Reldi dan dia juga mengingat dia dan Lala pernah berjanji tidak akan ada yang membuat anak anak Ara menangis dan mereka akan selalu menjaga anak Ara sebagai mana mereka menjaga Ara sejak kecil.

"Dhani Diana bawa anak-anak itu keluar dan kasih pengertian ke mereka" Dhani dan Diana mengangguk dan segera menggendong Zio dan Zia yang masih menangis

"Shisil ikut kakak cewek dan cowok ini dulu yah"

Shisil menggelengkan kepalanya dalam pelukan Reldi. "Mami"

"Gue tanya, lo siapa nya Reldi?" Tanya Angel yang mulai sedikit tidak sabar an karena permainannya tertunda

"Adik" jawab Shisil

"Mami lo siapa nya Reldi?"

"Mami"

"Yaudah! Aturan main gua dan Lala gak akan nyentuh keluarga Reldi, ntah itu mami lo papa lo, sepupu lo, paman lo, kakak lo, jika itu masih keluarga Reldi kita gak akan apa apa in!"

"Huaaaaaa nte njel jahattt, ia nda cukaaaa" teriak Zia di dalam gendongan Dhani

"Zia bu-bukan git---ah sudahlah! Tante minta maaf, Diana bawa mereka semua dan kasih pengertian" jika keponak annya sudah berkata dia pasti akan kehilangan kata-kata dan selalu menurut in kedua ponak annya itu

"Shisil ikut kak Di yah, mami Shisil gapapa kok kak Di jamin deh kalau mami Shisil kenapa-napa ntar kak Di kasih tau kak Ara nya atau suruh Zia dan Zio marah in kak Angel, Shisil sama kak Di dulu yah, ayok!" Perlahan Shisil melepaskan pelukan nya pada Reldi dan bangun dari tempat duduk nya namun segera memeluk sebelah lengan Diana karena takut melihat tatap an Ara yang mengerika bukan tatapan seperti tadi saat dia memeluk Ara

I'M FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang