Happy reading!
Semua menunggu Vero yang tengah di periksa oleh dokter dengan gelisah dan juga pikiran kacau yang bercabang kemana-mana, Vany yang terus menangis di pelukan Reska, Varo yang terus mengeluarkan aura mengintimidasi, Riski Miko berdiri menyeder dengan dinding, Archel yang memikirkan keadan adik dan sahabat adiknya, Lauren yang hanya menatap ke arah depan seperti tidak terlalu perduli karena dia yakin cucunya itu tidak kenapa-kenapa. pintu terbuka membuat orang-orang mendekat ke arah dokter dengan khawatir
"Gimana? Gimana keadaan anak saya? Dia baik-baik aja kan?" Vany terus bertanya tanpa membiarkan dokter itu menjawab
"Keadaannya baik-baik saja, peluru itu juga mengenai lengannya tidak terlalu dalam dan yang membuat tuan Vero pingsan itu sepertinya di peluru terdapat obat bius sehingga tuan Vero pingsan, selain itu tidak ada yang serius dan sekarang juga bisa di jenguk tapi jangan terlalu di ajak ngobrol dulu" penjelasan dari dokter mampu membuat mereka bernapas dengan lega
"Ara mana?" Tanya Vero dengan pelan nyaris tidak terdengar saat seluruh keluarga dan temannya masuk kedalam ruangannya
"Lo masih cari pembunuh itu? Lo gila yah? Dia nyaris membunuh lo Vero!" Bentak Varo dengan emosi
"Varo turunkan nada suaramu, ini rumah sakit bukan mansion!" Reska mempringati anaknya untuk tidak berteriak
"Mom, jelaskan apa yang momy bilang tadi itu pada kita sekarang"
"Anak itu, dia anak dari hasil perselingkuhan daddy kalian dulu" Vany memejamkan mata sebentar lalu menghembuskan secara perlahan
Flashback
17 tahun yang lalu
Seorang perempuan berdiri di depan pintu mansion yang begitu megah dengan seorang anak perempuan masih berumur satu minggu yang berada di gendongannya
Dia menekan bel beberapa kali hingga pintu besar itu terbuka dan terlihat asisten rumah tangga yang memegang sapu di tangannya
"Maaf, cari siapa?"
"Reska" mendengar nama tuannya di sebut membuat asisten rumah tangga itu mempersilahkan ibu dan anak itu untuk masuk dan menunggu di ruang tamu, sedangkan dia memanggilkan nyonya dan tuan nya
Setelah beberapa saat turunlah seorang orang yang di cari bersama istri dan kedua anak kembarnya yang berusia satu tahun yang berada dalam gendongan mereka
"Siapa?" Tanya Vany yang masih belum bisa melihat orang yang mencari suaminya, karena duduknya membelakangi mereka berdua
"Ranty" ucapnya dan bangkit lalu membalikan badanya, Reska juga Vany terkejut melihat mantan pacar suaminya yang dulu putus karena Reska di jodohkan oleh nya, tidak banyak yang mengetahui mereka menikah bukan karena cinta tapi karena di jodohkan, tapi cinta tumbuh karena terbiasa bukan?
"Reska" panggil Vany dengan suara lirih dan memegang pelan tangan suaminya saat ia melihat bayi perempuan di gendongan Ranty yang sangat mirip dengan suaminya
Reska memanggil baby sister dan pembantu lalu memberikan kedua putra nya juga putrinya yang berada di dalam gendongan Ranty
"APA MAKSUD SEMUA INI RESKA!" Vany berteriak menuntut penjelasan saat anak-anaknya telah di bawa oleh baby sister mereka untuk masuk kedalam ruangan
Reska tetap diam walau Vany berteriak meminta penjelasan
"11 bulan yang lalu seminggu sebelum kamu melahirkan, Reska datang ketempatku dalam keadaan mabuk dan kami melakukan itu. Tiga minggu setelah malam itu aku positif hamil dan usianya dua minggu" jelas Ranty dengan muka datarnya
Vany duduk di lantai dan menangis, dia fikir suaminya telah melupakan masalalu nya dan mencintainya karena saat itu mereka menjadi calon momy dan daddy. Vany bangkit dari duduknya dan menghapus dengan kasar air mata yang membasahi pipinya lalu berjalan kearah Ranty yang masih memasang muka datarnya
Plak
Vany menampar pipi Ranty dengan keras hingga membuat Ranty jatuh terduduk
"PENGGODA! WANITA PENGGODA! DASAR JALANG!" Vany menjambak rambut dengan keras lalu menariknya untuk bangun, Reska yang melihat istrinya mengamuk segera mendekati dan mencoba memisahkan Vany yang terus menjambak rambut Ranty dan Ranty yang sama sekali tidak mencoba untuk melawan
"VANY! Stop! Cukup Vany, ini sudah di luar batas!"
"Dia kamu! Kamu selingkuh di belakang aku saat aku masih mengandung!" Vany menyeret Ranty keluar dengan menjambak rambutnya
"Saya tidak membutuh kan apapun, saya hanya ingin bapaknya mengetahui bahwa dia memiliki anak perempuan" ucap Ranty yang sesekali meringis kesakitan
"Saya tidak peduli! Keluar kamu" Vany mendorong dan melepaskan tangannya dari rambut Ranty, Ranty terjatuh hingga kepala bagian belakangnya membentur pilar
Ranty meringis dan memegang kepalanya bagian belakang lalu tak sadar kan diri, Reska berjalan ke arah Ranty lalu memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Ranty
Reska mendongak menatap Vany yang sudah pucat pasi dan gemetar ketakutan, Dia menggeleng pelan membuat Vany semakin syok dan menatap tangannya yang bergetar hebat lalu dia jatuh pingsan.
Setelah pemakaman Ranty, Reska kembali kedalam kamar miliknya bersama putri yang berada dalam gendonganya dan menemukan Vany yang masih menatap kosong tanganya, perasaan bersalah masih menghantuinya.
"Vany" panggil Reska menyadarkan Vany dari lamunannya
"Aku tahu aku salah, saat itu aku masih belum mencintaimu. Tapi setelah anak kita lahir itu semua berubah, aku telah mencintaimu. Jika kamu merasa bersalah atas kematian Ranty, kamu harus merawat, menjaga dan mendidik anak ini seperti anak kandung mu sendiri dan tidak mengatakan hal buruk tentangnya di kemudian hari. Kamu menginginkan anak perempuan kan? Maka jaga lah anak ini, aku tahu ini berat bagi mu tapi Tuhan memberikan mu anak perempuan dengan cara lain"
"Aku berjanji tidak akan memberitahukan padanya bahwa dia adalah bukan anak kandungku dan dia terlahir karena sebuah kesalahan, namanya akan ku beri nama Rara Vany Queen Alreska Hendrick, Queen ku"
Setelah menceritakan itu Vany menutup mulutnya dan menangis di dalam pelukan suaminya, ia ingat bahwa dia yang telah membuat Rara kehilangan sosok ibu kandung, ia ingat dulu ia berjanji tidak akan mengatakan hal buruk pada Rara tapi semua telah dia langgar karen emosi yang tak terkontrol
"Tapi tetap aja dia hampir bunuh Vero!" Ucap Varo yang masih bersikeras bahwa Rara hampir membunuh Vero
"Lo gak tau apa-apa, itu yang gak seperti apa yang kalian pikirkan" ujar Vero dengan pelan
"Jelaskan yang sebenarnya vero, biar mereka yang menghakimi tau apa yang sebenarnya" Vero mengangguk menjawab ucapan dari Lauren Vany yang di panggil grandma oleh cucu nya
......
Di publish pertama kali : 30 juni 2020
Di publish ulang : 23 April 2021Instagram: dktmxl._
Salam cantik matcha latte 🍵💙
아스티.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M FAKE NERD
Разное⚠️BACA SAMPAI BAWAH BIAR TIDAK ADA ADA INFORMASI YANG TERLEWATKAN Nama gue Rara, Rara Vany Queen Alreska Hendrick, Queen nya keluarga Vany dan Hendrick, gue seorang siswi Nerd ah! Lebih tepatnya pura-pura menjadi Nerd di sekolah baru gue yang di Ind...