[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]
Hari Minggu adalah hari yang disukai anak sekolah. Pada hari ini sekolah ataupun pekerjaan diliburkan, yah bisa dibilang hari ini adalah hari weekend. Begitupun dengan Mendung yang telah bersiap untuk pergi ke rumah Petir.
Mendung harus terlihat cantik di depan Petir, jangan sampai Petir merasa ilfil di dekatnya, Mendung mulai memakai sedikit liptint di bibirnya agar bibirnya tidak kering, sekarang Mendung mengambil sling bag berwarna biru nya lalu berjalan keluar rumah untuk menunggu kedatangan Petir.
Mendung menunggu Petir di sebrang jalan depan rumahnya agar petir tidak perlu turun untuk menjemputnya, Mendung menunggu Petir dibawah matahari yang sedang terik-teriknya hari ini.
Tak lama sebuah motor sport berwarna merah yang sangat familiar baginya berhenti tepat di depannya membuat Mendung membuang nafasnya kasar.
"Merc ngapain sih kesini lagi? Mendung kan udah bilang jangan deket-deket Mendung lagi. Merc kok nggak paham?" omel Mendung dengan wajah kesal yang membuat Merc semakin gemas pada wajah Mendung saat ini, rasa-rasanya Merc ingin mencubitnya.
"Santuy dong Mendung, lagian kemaren juga lo cuma bilang jangan deketin lo di tempat kerja ataupun di sekolah, tapi kan ini di depan rumah lo sendiri, jadi gue boleh lah deketin lo," ujar Merc membuat Mendung semakin kesal.
"Ih kan sama aja! Mendung nggak suka Merc deket-deket Mendung. Mendung kan udah bilang kalau Mendung cuma suka sama kak Petir, bukan Merc. Kok Merc maksa sih? Mending Merc pergi aja deh sebelum kak Petir dateng," usir Mendung membuat Merc mengerutkan keningnya.
"Petir? Ngapain dia kesini?"
"Jemput Mendung, emang kenapa? Nggak boleh? Emangnya Merc siapanya Mendung?!"
"Calon pacar."
"MERC PERGI AJA DEH! DARI PADA BABAK BELUR DI PUKUL KAK PETIR!" teriak Mendung yang kesabarannya sudah mulai habis.
"GUE GAAKAN PERGI! MESKIPUN GUE BABAK BELUR DIPUKUL PETIR!"
"KOK MERC NGEYEL SIH! YAUDAH KALO MERC GAK MAU PERGI! BIAR MENDUNG YANG PERGI!" teriak Mendung beranjak pergi, namun tangannya dicekal oleh Merc membuat langkah Mendung berhenti.
"Oke, lo menang, gue pergi. Tapi satu hal yang harus lo tau, gue sayang sama lo. Gue gak bakal nyerah ngejar lo walau lo larang gue. Jangan tinggalin gue Dung, gue butuh lo," ucap Merc lalu melepas tangan Mendung dan berlalu pergi meninggalkan Mendung yang sedang bergelut dengan pikirannya.
Bagaimana cara membuat Merc tidak menyukai Mendung? Mendung tau cinta itu tidak bisa dipaksa, namun Mendung hanya menginginkan Petir bukan Merc.
Kedengarannya memang sedikit egois tapi Mendung harus apa? Apakah Mendung benar dengan mengusir Merc dengan kasar setiap Merc ingin mendekati Mendung? Mendung harus apa? Mendung juga tidak mungkin meninggalkan Petir. Ini sudah di tengah jalan untuk mendapatkan hati Petir.
Lamunan Mendung buyar saat Petir mengibas-ngibaskan tangannya di depan Mendung, tiba-tiba saja Petir sudah berada di depannya dengan motor yang biasa digunakannya. Sejak kapan Petir di sana? Apakah dia tau jika Merc kemari? Pikir Mendung.
"Kenapa ngelamun?" tanya Petir membuat Mendung langsung berfikir mencari alasan.
"Nggak papa kok, kak Petir kapan dateng?" tanya Mendung yang tak digubris oleh Petir.
"Tadi siapa?"
"Orang cari alamat, kak Petir kapan dateng?" tanya Mendung sekali lagi yang masih tak ada jawaban dari lelaki di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Petir Dan Mendung [Terbit]
Jugendliteratur-Ketika toa mengejar kulkas- Petir Ghuna Razenka. Si cowok cuek sedingin kutub selatan. Mulanya hidupnya tenang tenang saja namun setelah bertemu dengan sosok Mendung Putri Semestha. Si gadis pengejar cowok cuek. Hidupnya seketika berubah. Tiap hari...