9-SAKIT GIGI

370 125 73
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

"Mendung?" panggil seorang gadis dengan sling bag di  bahunya dan rambut terurai menjadikan dia tampak sangat manis, Laut Putri Samudra.

"Laut? Laut nggak kerja?" tanya Mendung yang kaget kedatangan Laut.

"Yaampun Mendung, lo nggak tau? Hari ini kan libur," ucap Laut membuat Mendung semakin terkejut.

"Hah? Kok Mendung nggak tau?"

"Di grup chat WA kan ada, kenapa lo nggak baca?"

"Nggak ada notif apapun kok, padahal datanya juga udah Mendung nyalain dari tadi."

"Lo belum isi kuota kali."

"Hehehe, iya Mendung lupa, eh tapi makasih loh udah kasih tau ke Mendung, kalau nggak pasti Mendung udah berangkat sendiri."

"Iya gak papa, gue pergi ya."

"Iya Laut, hati-hati!"

Setelah diberi tau bahwa hari ini Cafe libur, Mendung berfikir akan kemanakah dia hari ini? Dirinya teringat bahwa dia belum mengerjakan tugas dari pak Tatang, padahal besok sudah harus dikumpulkan, untung saja dia sedang berada di jalan dekat rumah Jencha, mampir dan mengerjakan bersama Jencha dulu mungkin tidak apa-apa kali ya.

Mendung berjalan menuju rumah kecil berdinding warna hijau tua dengan bunga mawar di depannya. Mendung mulai berjalan menuju pekarangan rumah Jencha.

Tok..tok..tok..

Mendung mulai mengetuk rumah Jencha yang terlihat sepi. Gadis itu mengintip jendela untuk mengetahui apakah rumah Jencha ada orang  dalamnya, dia bingung biasanya saat jam-jam seperti ini rumah Jencha ada orang.

"Assalamualaikum, assalamualaikum, assalamualaikum," salam Mendung tiga kali membuat  Jencha keluar dari persembunyiannya dan memberikan Mendung piring cantik berwarna biru membuat Mendung tersenyum.

"Waalaikumsalam, waalaikumsalam, waalaikumsalam," jawab Jencha dengan senyum manisnya.

"Jencha dari mana?"

"Harusnya gue yang tanya lo dari mana? Tumben-tumbenan kemari?"

"Hehehe, Jencha belajar bareng yuk, tapi ngerjainnya di buku Jangka dulu besok disalin di sekolah soalnya Mendung nggak bawa buku."

"Ohh gitu, yaudah santai aja kali dung, yang penting lo  yang ngerjain, xixixixi."

"Ya nggak lah, Jencha harus mikir juga, masa cuma Mendung yang mikir, lagian Jencha juga pintar."

"Iya-iya, gue cuma becanda, aelah dipikir banget lo! Yaudah lo mau berdiri aja sampai lumutan atau masuk ke dalem?" tanya Jencha menawarkan Mendung masuk membuat Mendung masuk dengan senyum di bibirnya.

***

Setelah pulang sekolah seperti biasa, Petir berada di markas geng BANDANGER untuk berkumpul dan mengatur strategi agar mereka dapat menjebak mata-mata geng GENTALA.

Petir dan Neptunus sedang berdiskusi tentang strategi itu, jika Taro sedang bercanda gurau dengan anggota BANDANGER  lain, sedangkan Lintang? Entahlah dia pergi kemana, sejak pulang sekolah mereka tak bertemu dengannya mungkin sedang mencari pacar ke 696 nya.

Cklek

Pintu markas terbuka, terlihat seorang lelaki tampan menggunakan celana biasa warna hitam, dan kaos dengan kemeja kotak-kotak di luarnya dengan semua kancing terbuka, ditambah kedua tangannya yang menempel di pipinya seperti orang yang sedang sakit gigi.

Between Petir Dan Mendung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang