20-NEW COUPLE

325 89 41
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

Hasil Ulangan Matematika
Kelas XI IPA 4

Lintang Ardaniel              70
Neptunus Aldebara       100
Petir Ghuna Razenka    100
Taro Arknave                      80

Nilai itu yang tertulis di mading kelas, hasil ulangan Matematika yang membuat mereka pusing. Mata Taro berbinar-binar sementara Lintang terpelongo sampai air liurnya ingin keluar mereka terkejut saat melihat nilai Petir yang berubah drastis.

Nilai mtematika Petir yang dulu selalu mendapat lima puluh kini menjadi nilai sempurna, Neptunus tau pasti ini berkat Mendung yang mendorong Petir untuk berusaha. Sebenarnya Petir pintar, namun tak mau berusaha apalagi membaca dia harus didorong dulu oleh Mendung.

"Ini antara mata gue yang burem atau lo nya udah pinter dari dulu?" tanya Taro tak mengerti dengan Petir.

"OMG! PETIR! KESAMBET APAAN LO! BIASANYA AJA LEBIH KECIL DARI GUE!" teriak Lintang histeris.

"Sumpah Tir, lo berubah banget! Kenapa kagak dari dulu pinter aja!" tambah Taro.

"KALO GUE TAU NILAI PETIR SEMPURNA DARI KEMAREN GUE JUGA UDAH NYONTEK!"

Petir hanya duduk tanpa menggubris ucapan kedua curutnya itu. Petir tersenyum melihat nilai sempurna yang terpampang di mading kelas.

Mendung yang mendapat kabar bahwa nilai Petir berubah drastis langsung menuju kelas Petir dengan semangat, inilah yang dia tunggu-tunggu akhirnya Petir menjadi pintar karena usahanya sendiri.

Seperti biasa Mendung kemudian duduk di sebelah Petir dan langsung menyambutnya dengan senyuman manis dengan lesung pipi di kedua pipinya sambil menatap Petir.

"Selamat ya kak, semoga nilai kak Petir selalu sempurna kek kak Petir," ujar Mendung masih senyum.

"EAKKK BISA AJA LU TONG," sahut Lintang.

"EH LINTANG! KELUAR YOK! BANYAK NYAMUK!" ucap Taro menarik Lintang keluar diikuti oleh Neptunus yang sedang senyum-senyum sendiri entah memikirkan apa.

Petir melanjutkan aktifitasnya tanpa mau menggubris ucapan Mendung barusan. Petir melanjutkan game yang sempat terhenti karena heboh nilainya melesat jauh dari biasanya.

"Kak Petir udah makan?" tanya Mendung membuka suara.

"Udah." Masih sibuk dengan ponselnya.

"Gimana ulanganya kemaren kak? Susah nggak?"

"Lumayan."

"Kak Petir mau nepatin janji kak Petir kan?" tanya Mendung masuk ke inti membuat Petir mengerutkan keningnya.

"Janji?"

"Iyaa, yang itu kata kak Petir kalo udah pinter nanti mau pacaran sama Mendung, kak Petir mau nepatin kan?"

Gedubrak..

"WOY JANGAN TUMPANGIN GUE DONG! LO BERAT!" teriak Taro yang dari tadi mengintip di depan pintu bersama Gempa dan Lintang membuat Mendung dan Petir melihat ke arah mereka.

Between Petir Dan Mendung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang