31-PEMBUNUH?

240 64 66
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

"LO!" teriak Langit dengan perasaan marah lalu menarik kerah baju milik Petir membuat sang pemiliknya terkejut.

Sama halnya dengan Petir, Mendung juga ikut terkejut dengan perlakuan Langit yang begitu sangat marah saat melihat Petir. Apakah mereka ada masalah sehingga Langit tampak sangat marah?

"DASAR PEMBUNUH!"

Bugh.

Mendung semakin terkejut saat Langit tiba-tiba membogem wajah Petir dengan ganas, Petir pun tidak membalas, sedangkan Mendung berusaha melerai mereka takut kenapa napa.

"BERHENTI KAK! JANGAN SAKITIN KAK PETIR!" teriak Mendung, namun tak digubris sama sekali oleh Langit.

Mendung kemudian menerobos di tengah-tengah mereka sehingga Langit yang tadinya hendak memukul lagi langsung menghentikan pergerakan tangannya.

"Mendung, minggir!" perintah Langit.

"Nggak! Mendung nggak mau!" tolak Mendung membuat Langit semakin marah.

"Jadi kamu lebih membela PEMBUNUH ini dari pada kakak kamu sendiri?!"

"KAK PETIR BUKAN PEMBUNUH!"

"Asal kamu tau, dia!" menunjuk Petir. "PEMBUNUH IBU KITA! DIA UDAH NABRAK IBU KITA!"

Deg.

Mendung terkejut dengan penuturan Langit barusan. Bagaimana bisa?  Petir pelakunya? Tidak! Mendung harus positive thingking Petir tak mungkin berbuat sekeji itu.

"Mendung gak percaya, Mendung yakin bukan kak Petir pelakunya."

Petir memandang lekat Mendung. Mendung membelanya? Apakah Mendung akan benar-benar selalu percaya padanya? Apakah benar Mendung akan selalu ada untuknya?

"Kakak gak percaya kamu lebih milih PEMBUNUH ini! Dari pada kakak kamu sendiri!" Menunjuk Petir.

"Iya, karena Mendung yakin bukan kak Petir pelakunya. Kak Langit salah paham."

"Gak, kakak gak salah. Udah jelas-jelas dia pelaku di balik meninggalnya ibu kita!"

"Kakak pasti salah! Bukan kak Petir pelakunya!"

"Apa kamu ada di sana? Enggak! Yang di sana adalah kakak! Dan kakak ngeliat dengan mata kepala kakak sendiri dia menabrak ibu kamu tiga tahun lalu!" Beralih menatap Petir. "Lo gak bakalan lepas! Lo harus dibawa ke kantor polisi." Menyeret Petir.

Tiga tahun lalu? Batin Petir.

Langit mencari taksi, lalu pergi menuju kantor polisi bersama Petir. Mendung yang melihatnya pun tak tinggal diam dia langsung mengejar mereka menggunakan ojek.

***
"Pak polisi saya mau melaporkan pelaku tabrak lari tiga tahun yang lalu, dia lah pelaku yang telah menabrak ibu saya hingga tewas!" ucap Langit membuat laporan pada polisi.

"Apakah ada barang bukti atau saksi mata?" tanya polisi tersebut.

"Ada, saya akan memanggil saksi saya titip pembunuh ini ya pak jangan sampai kabur."

Langit lalu pergi meninggalkan Petir yang tengah berpikir siapakah pelaku di balik ini? Bagaimana dia bisa dituduh? Apa yang harus dia lakukan?

***

"Aduh pak gimana sih motornya? Mendung buru buru nih."

Mendung kini sedang berada di pinggir jalan karena motor ojek yang ditumpanginya mogok alhasil dia harus menunggunya.

Between Petir Dan Mendung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang