39. Nilai
"Girls, kamu tidak bisa mengubah laki-laki yang kamu sukai karena seorang laki-laki akan mengubah dirinya jika ia mencintai kamu." - Sandrana Aisyah.
"Ini punya lo, Ra." Zara menyerahkan sebuah kotak yang waktu itu tertinggal di laci Ara.
Ara menoleh pada Zara. Sesaat kemudian cewek pendek itu tersentak karena kotak obatnya berada di Zara. Pantas saja waktu itu ia mencari obatnya tetapi tidak ketemu. Ia tersenyum kecil, lalu meraih kotak tersebut.
"Oh iya ini ketinggalan. Makasih Zar," ujar Ara. Sebisa mungkin ia mengatur ekspresinya agar tidak mencurigakan.
"Apaan tuh?" Leo tiba-tiba berdiri di sebelah Ara sambil mepet-mepet seperti mau dangdutan. Cowok putih itu menatap kotak yang dipegang oleh Ara.
"GAK BOLEH KEPO BUJANG!" sentak Ara galak membuat Leo terperanjat.
Leo mengelus dadanya sabar. "Astaghfirullah ... kamu ini berdosa banget," ujarnya.
"Leo bacot! Cepetan elah katanya mau nge-print makalah," ujar Cleo sebal. Cewek itu berdiri di depan pintu dengan wajah ditekuk.
"Mau nge-print di mana, Cle?" tanya Dipta kepada Cleo.
Cleo yang tadinya memasang wajah sebal kini langsung berubah ketika Dipta bertanya. "Di depan sekolah, Dip. Di tokonya Pak Edi. Soalnya kalau nge-print di koperasi sekolah pasti lama. Lo pasti tau sendiri gimana ramainya koperasi," ujar Cleo memberitahu membuat Dipta manggut-manggut paham.
Iqbal yang mendengar ucapan Cleo sontak menoleh kepada cewek si biang gosip itu.
"Ara gue tuntun kok waktu nyebrang jalan. Jangan takut Bal," ujar Cleo kepada Iqbal membuat Iqbal mengangguk singkat. Ia juga sudah hafal bahwa Ara itu tidak bisa menyebrang jalan sendirian.
Ara menghampiri Leo sambil membawa flashdisk di tangannya. Kedua remaja itu melangkah keluar dari kelas meninggalkan Leo dan Arza yang masih melirik satu sama lain dengan wajah cengo.
Sesaat kemudian Arza tersadar. "Woi! Gue mau ikut!" teriaknya lalu berlari menyusul Ara dan Cleo. Sekarang tersisa Leo yang masih mematung.
"Mereka mau ke mana?" tanya Leo kebingungan.
"Alam baka," jawab Zara asal.
Leo mengangguk singkat. Cowok itu berjalan keluar dari kelas ikut menyusul teman-temannya. Baru beberapa detik, cowok itu kembali masuk ke dalam kelas membuat teman-temannya melirik Leo bingung.
Leo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Jalan menuju alam baka ke arah mana?" tanya Leo.
*****
"Bayangin orang yang lu bayangin lagi ngebayangin yang lu bayangin. Coba bayangin," ujar Leo ngelantur. Cowok itu duduk di kursi sambil menunggu makalahnya diprint bersama Ara, Cleo dan Arza. Saat ini mereka sudah berada di toko depan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARaya
Teen FictionAra dan Raya. Ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki dua kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sifat kepribadian lainnya bertolak belakang dengan sifat aslinya. Di satu sisi ia baik, di sisi lain ia jahat. Di saat kepribadian aslinya i...