“Gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?”
Satu sekolah heboh dengan pernyataan cinta seorang siswi jurusan IPA yang berada di depan kelas XI IPS 1. Gadis yang menggunakan bandana biru dengan nametag yang bertulis Sandrana Aisyah itu menunduk menunggu jawaban dari seorang lelaki tinggi putih yang masih bersandar di tembok dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana abu-abunya. Laki-laki dengan mata coklat tajam dan berwajah dingin keturunan Arab itu memandangnya dengan tatapan datar.
“Enggak,” jawab Zein ketus. Kata-kata yang sangat yang singkat, padat dan jelas.
“Yah, kenapa?” tanya Sandrana atau gadis yang kerap disapa Ara.
“Males,” balas Zein dengan wajah datarnya.
“Kenapa males?” tanyanya lagi. Mata gadis itu sudah berkaca-kaca. Dadanya terasa sesak. Emosinya sudah membuncah. Sebisa mungkin Ara menahan itu semua.
“Capek,” ujar Zein. “Pergi dari kelas gue, sekarang!”
“EMANGNYA SEKOLAH INI PUNYA BAPAK LO APA?!” seru Ara kesal. Tapi sesaat kemudian ia tersadar dan tersenyum lebar. “Kenapa lo gak suka sama gue?”
“Lo tuli?!”
“Lo gak ada rasa sama gue sedikit pun? Gak ada?” tanya Ara penuh harap. Cowok itu diam, tak menjawab. “KENAPA ZEIN KENAPA?!”
“Gue gak bakal suka sama lo. Jadi jangan halu,” ujar Zein. Setelah mengucapkan itu Zein masuk ke dalam kelas meninggalkan Ara yang masih terdiam di tempat.
Sabar. Ara tak boleh menyerah. Ini baru permulaan. Perjuangannya baru saja dimulai. Ia tidak boleh kalah sebelum berjuang. Ara itu gadis kuat. Ia tidak boleh lemah.
Tapi ia ragu.
Apakah nanti Zein akan membalas cintanya?
“Gue pasti bisa!” Ara berseru yakin. Tangannya mengepal. Tapi sesaat kemudian gadis itu terdiam sambil menunduk, cukup lama.
Ara kembali mengangkat kepalanya. “Ngapain gue di sini?” gumam Ara terheran-heran. Gadis itu beranjak dari kelas XI IPS 1 tanpa mempedulikan tatapan orang-orang padanya.
4 August 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ARaya
Novela JuvenilAra dan Raya. Ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki dua kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sifat kepribadian lainnya bertolak belakang dengan sifat aslinya. Di satu sisi ia baik, di sisi lain ia jahat. Di saat kepribadian aslinya i...