26. Move On ala Ara
Ara mengucapkan salam lalu masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai. Cewek itu mengangkat kepalanya untuk melihat keadaan rumah. Sepi, sepertinya Karin dan Zein masih di jalan. Ara menghela napas berat. Sangat sulit rasanya menghapus bayang-bayang Iqbal dari ingatannya. Ara pengin dengerin lagu Geisha seharian supaya ingatannya lumpuh. Ara berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Sepertinya ia harus menonton drakor untuk menghilangkan rasa galaunya.
"Kakak udah pulang?"
"Eh?" Ara membalik badannya lalu kembali turun. Ia tidak jadi ke kamar. Cewek itu berjalan menghampiri Fela yang baru saja keluar dari dapur.
"Kakak kenapa lesu banget?" tanya Fela memegang bahu Ara.
"Keliatan banget ya, Ma?" Ara menepuk pipinya berulang kali lalu tersenyum manis. "Sekarang udah gak keliatan lesu lagi kan?" tanyanya.
Fela menatap curiga ke arah Ara. "Kakak kenapa hayo?"
"Eh... enggak. Enggak kok gak pa-pa," ujar Ara gelagapan.
"Masa iya?"
Ara mencuatkan bibirnya. "Iya Mah. Aku gak-"
"Emang lagi manja lagi pengen dimanja. Pengen berduaan dengan dirimu IQBUALLLL!!!"
Ara dan Fela tersentak ketika mendengar suara menggelegar yang berasal dari pintu. Kedua perempuan itu menoleh ke sumber suara. Mendapati Zein dan Karin yang baru saja datang memasuki rumah. Zein bersenandung dengan suara toa tanpa mempedulikan sekitar. Sedangkan Karin yang berada di sebelah Zein hanya tertawa geli.
"Berisik banget sih. Ini tuh rumah bukan hutan!" seru Ara sebal.
Zein sontak menoleh dengan wajah tengil. "Kalau mau sepi ya di kuburan sana. Temenan sama rumput bergoyang," balas Zein sambil menggerakkan pinggulnya. Membuat Karin yang sudah tertawa semakin tertawa.
Ara mendengus sebal. Cewek itu melempar tasnya asal lalu mengambil ancang-ancang untuk menyeruduk Zein. Membuat cowok keturunan Arab itu berjengit kaget lalu cepat-cepat menaiki tangga menuju kamar. Fela dan Karin yang melihat itu terkekeh geli. Pokoknya kalau Ara dan Zein sudah berkelahi, rumah pasti akan berubah menjadi hutan.
Fela berhenti tertawa lalu menatap Karin. "Memangnya Ara kenapa, Dek? Tumben juga si Iqbal gak jemput dia lagi," ujar Fela terheran-heran.
"Mama gak tau?" tanya Karin membuat Fela langsung menggeleng. "Kan Kak Iqbal balikan sama mantannya. Makanya Kak Ara lemes lesu letoy," ujar Karin.
Fela auto melongo. "B-balikan?" beonya tak percaya.
"Iya, Mama. Makanya aku kasian sama Kakak. Adik-kakak zone dari kelas dua SMP. Kak Iqbal selalu perhatian. Mereka udah kaya pacaran. Eh taunya Kak Iqbal balikan sama mantan," ujar Karin sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARaya
Novela JuvenilAra dan Raya. Ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki dua kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sifat kepribadian lainnya bertolak belakang dengan sifat aslinya. Di satu sisi ia baik, di sisi lain ia jahat. Di saat kepribadian aslinya i...