53. Hot News

723 81 25
                                    

Kalau aku selipin beberapa tokoh baru, itu pemeran bakalan ada di cerita aku selanjutnya.

Kalau aku selipin beberapa tokoh baru, itu pemeran bakalan ada di cerita aku selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

53. Hot News









Ara mengerjap pelan untuk memaksimalkan pandangan. Lalu mengernyit karena merasa asing dengan ruangan yang ditempatinya sekarang. “Gue di mana?” tanya Ara membuat Cleo, Leo dan Arza yang sedang bergurau langsung menatap cewek pendek itu.

“Udah sadar, Ra?” Cleo menghampiri Ara, kemudian duduk di sisi ranjang. “Lo di kamarnya Mba Dewi,” ujar Cleo.

“Di kamar Mba Dewi? Kok bisa?” tanya Ara dengan wajah kaget.

“Tadi lo pingsan. Makanya kita bawa ke sini,” ujar Cleo. “Jangan tanya kenapa kita gak bawa lo ke UKS. Soalnya warga sekolah lagi heboh banget. Guru-guru juga lagi nyariin lo,” katanya lagi.

“Pasti gara-gara berita tentang gue ke club ya?” tanya Ara membuat Cleo langsung mengangguk. “Gue kenapa bisa pingsan, Cle?” tanya Ara lagi.

“Mungkin lo kecapekan gara-gara tadi lo mukulin Bela,” sahut Leo. “Susah banget kita nahan lo supaya gak mukul itu adik kelas. Tenaga lo kuat bener heran. Itu Bela sampe babak belur gara-gara lo,” katanya lagi.

Ara melotot kaget. “Gue ... mukul Bela?”

“Iya anying! Gak usah pura-pura lupa lu,” ujar Arza menggebu-gebu.

Ara mengusap wajah frustrasi. Padahal cewek itu ingin memperbaiki semuanya, namun lagi dan lagi alter ego itu selalu menghancurkan usahanya. Entah di mana lagi Ara harus menaruh wajahnya.

“Lo kenapa, Ra? Ada masalah? Sini cerita kalau ada masalah,” ujar Cleo sambil mengusap bahu Ara.

“Gue tuh bingung harus gimana. Pasti banyak banget orang-orang yang benci sama gue. Nama gue udah jelek banget di mata mereka,” gumam Ara lirih.

“Lo gak usah dengerin omongan orang, Ra. Kalau lo dengerin itu semua gak akan pernah ada habisnya,” ujar Cleo.

“Susah, Cle.”

Cleo menghela napas berat, lalu menatap sahabatnya lekat-lekat. “Kalau ada yang suka sama lo, pasti ada juga yang gak suka sama lo. Kedua hal itu selalu berjalan beriringan. Tapi inget, Ra. Ini tuh hidup lo. Lo yang jalaninya bukan orang lain. Lagipula lo hidup bukan untuk nyenengin mereka, kan?” ujar Cleo.

“Waktu itu lo sendiri yang bilang cukup diem dan bersikap bodo amat. Kenapa sekarang malah lo yang gak bisa?” kata Cleo lagi.

“Bener kata orang. Ngomong itu mudah, yang susah itu ngelakuinnya.” Ara tersenyum kecil.

“Masih banyak orang-orang yang sayang sama lo,” ujar Cleo.

Leo menyenggol pelan lengan Arza. “Mereka ngomong apaan dah?” tanya Leo berbisik.

ARayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang