46. Cosplay Jadi Detektif
Ara melangkah masuk ke dalam perpustakaan untuk mencari Iqbal. Cewek itu mengedarkan pandangan ke seluruh perpustakaan. Hingga akhirnya Ara tersenyum kecil ketika melihat Iqbal yang kini sedang duduk sambil memegang sebuah buku yang Ara tebak itu pasti buku komik.
“Iqbal,” panggil Ara ketika dirinya sudah berada di depan Iqbal. Membuat Iqbal yang sedang membaca komik seketika tersentak.
Iqbal mengangkat kepalanya lalu memandangi Ara dengan wajah datar.
Ara berdeham pelan untuk mengatur ekspresi karena dirinya sedang gugup sekarang. Cewek pendek itu mendudukkan dirinya di hadapan Iqbal lalu menatap pacarnya sambil tersenyum.
“Kamu lagi baca ya?” tanya Ara berbasa-basi tapi terlalu basi. Sudah tau lagi baca tapi Ara malah bertanya.
Iqbal bergumam sebagai jawaban. Cowok itu kembali menunduk untuk melanjutkan membaca. Keadaan kembali hening. Padahal tadi Ara sudah mempersiapkan semua pertanyaan untuk Iqbal. Tapi giliran sudah berhadapan dengan orangnya, otak Ara malah blank.
Ara bingung harus mulai dari mana.
“Mending kamu ke kelas daripada di sini tapi cuma diem aja,” ujar Iqbal datar.
“Kamu kenapa akhir-akhir ini cuek banget gak kaya biasanya? Terakhir kali kita ngerjain tugas bareng kamu gak kaya gini kok. Kamu kenapa sih? Cerita dong kalau ada masalah. Jangan diem aja,” ujar Ara menyuarakan isi hatinya.
“Gak ada apa-apa.” Suara Iqbal terdengar dingin.
“Gak ada apa-apa tapi kenapa gini? Jangan buat aku bingung Bal,” ujar Ara.
“Mendingan kamu ke kelas. Belajar,” ujar Iqbal. Ekspresi cowok itu masih belum berubah namun Ara bisa melihat ada raut kesal di wajah Iqbal.
“Akhir-akhir ini kamu sama Dinda juga keliatan deket banget,” ujar Ara terkekeh membuat Iqbal langsung menaruh buku yang berada di tangannya ke atas meja dengan suara agak keras.
Hal itu tentu saja menarik perhatian beberapa orang yang berada di perpustakaan. Tapi tidak berlangsung lama, hanya sebentar karena mereka kembali melanjutkan membaca.
“Jadi kamu nuduh kalau aku selingkuh?” tanya Iqbal dengan suara terdengar marah.
Ara mengernyit bingung. “Kapan aku nuduh kamu selingkuh? Aku gak pernah bilang kalau kamu selingkuh,” ujar Ara dengan suara tenang.
“Jadi maksud kamu ngomong yang tadi itu apa?” tanya Iqbal.
“Gak ada maksud apa-apa Bal,” ujar Ara. “Aku cuma bilang kalau kamu sama Dinda akhir-akhir ini keliatan deket. Aku gak bilang kalau kamu selingkuh kok,” kata Ara lagi.
Iqbal diam, tidak menjawab. Cowok itu beranjak dari duduknya tanpa membawa buku komik yang tadi ia baca. Iqbal berjalan keluar dari perpustakaan dengan raut wajah kesal. Meninggalkan Ara yang masih terdiam di tempat sambil menatap punggung cowok itu yang mulai menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARaya
Fiksi RemajaAra dan Raya. Ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki dua kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sifat kepribadian lainnya bertolak belakang dengan sifat aslinya. Di satu sisi ia baik, di sisi lain ia jahat. Di saat kepribadian aslinya i...