Ara dan Raya.
Ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki dua kepribadian berbeda dalam satu tubuh. Sifat kepribadian lainnya bertolak belakang dengan sifat aslinya. Di satu sisi ia baik, di sisi lain ia jahat.
Di saat kepribadian aslinya i...
Kayanya gak seneng banget kalian sama Dinda, HAHAHA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
35. Chloroform
“Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Mantan kamu sudah ke penghulu, Sedangkan kamu masih kesepian. YAH...” Leo berpantun membuat satu kelas langsung bersorak heboh. Akhir-akhir ini Leo dan Arza sering membaca koleksi pantun di perpustakaan, itulah mengapa mereka jadi sering berpantun sekarang. Lama-lama juga nanti mereka akan bosan, sekarang saja doyan.
“Kalau ada sumur di ladang, Boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, Alhamdulillah.” Arza membalas sambil mengangkat tangannya seperti berdoa.
“LE! I LOVE YOU LE!” seru salah satu siswi kelas mereka yang sedang duduk di bangkunya sambil melayangkan kiss jauh pada Leo.
“Thank you. I love me too,” ujar Leo sambil merentangkan tangannya biar berasa lagi konser.
“Gue yang ganteng, keren, kece badai dan gak ada tandingannya sih ... oh aja,” kata Arza sombong. Cowok itu memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana dengan gaya cool.
“Saatku melihat Lucas, ingin aku berkata annyeong. Saatku melihat dirimu, ingin aku berkata anyeng.” Zara menyahut dengan wajah tanpa dosa dan tanpa beban, membuat Leo melotot kaget karenanya. Cewek jutek pencinta pocky cokelat itu sudah malas melihat Leo dan Arza yang berlagak sok ganteng meskipun mereka memang ganteng.
Satu kelas tertawa keras. Ara tergelak di bangkunya sambil menggebrak-gebrak meja dengan heboh saking lucunya. Membuat Iqbal yang duduk di sebelah cewek pendek itu mengernyit lalu menggeleng pelan kepalanya. Merasa heran dengan Ara yang humornya sereceh itu.
Tak lama kemudian pintu kelas terbuka dengan lebar, menampakkan Cleo yang baru saja datang. Wajah cewek itu terlihat sangat antusias membuat anak-anak kelas terdiam menatapnya. Kalau Cleo sudah begini mereka yakin bahwa ada berita terbaru di sekolah.
“Gue barusan dapet informasi yang akurat dan terpercaya tanpa rekayasa,” ujar Cleo membuat anak-anak kelas fokus menyimak. “Hari ini bakal ada seleksi buat olim di London,” katanya lagi.
Mereka yang berada di dalam ruangan itu langsung heboh. Mata Ara seketika berbinar mendengarnya. Ara merupakan murid yang sangat senang jika ikut olimpiade. Alasannya simpel, karena kalau ikut olimpiade pasti akan mendapat uang jajan dari sekolah. Jadi lebih tepatnya, Ara itu pemburu uang jajan. Sedangkan Dipta masih duduk dengan kalem di bangkunya.
“Heh dengerin dulu. Ini gue belum selesai,” kata Cleo setengah kesal.
Anak-anak kelas kembali menyimak.
“Jadi kandidatnya itu cuma—”
“Permisi.” Seorang gadis berkacamata berdiri di depan pintu kelas 11 IPA 1.