49. Next

571 67 28
                                    

49

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. Next









“Ada yang bawa mobil gak?” tanya Iqbal ketika sudah berada di depan kelas.

Anak-anak kelas melotot kaget ketika melihat keadaan Dinda yang kini sedang digendong oleh Iqbal. Para guru dan murid yang berlalu lalang di kelas mereka juga tak kalah kagetnya. Terutama Resha, padahal tadi cewek itu melihat Ara yang dipukul, tapi entah kenapa malah Dinda yang tepar. Ini benar-benar sangat membingungkan.

“Gue bawa mobil,” ujar Dipta masih dengan wajah kaget. Cowok itu masuk ke dalam kelas untuk mengambil kunci mobil.

“Kenapa bisa gini? Siapa yang buat Dinda jadi begini?” tanya Bu Yanti dengan wajah panik.

Iqbal menghela napas berat. “Ara.”

“HAH?!” Anak-anak kelas semakin kaget.

“Ara sekarang di mana?” tanya Cleo pada Iqbal dengan suara tak santai.

“Masih di gudang,” ujar Iqbal.

Cleo langsung berlari menuju gudang ketika sudah mendapat jawaban dari Iqbal. Disusul oleh Resha, Zara, Leo dan Arza yang di belakang cewek itu. Sedangkan Dipta, cowok kalem itu pergi bersama Iqbal menuju rumah sakit agar Dinda segera mendapat pertolongan medis.




*****




“Kenapa malah gini sih? Gue kaya orang jahat sumpah,” gumam Ara lirih. Ara memeluk lututnya dengan erat. Cewek pendek itu masih saja menangis sekarang. Ia takut jika terjadi apa-apa pada Dinda dan dirinya yang akan disalahkan. Ara juga takut jika Iqbal nanti membencinya.

“Ara!” Cleo berlari menghampiri Ara lalu memeluk sahabatnya dengan erat. Tak lama kemudian Resha, Zara, Leo dan Arza juga sampai ke gudang. Tangis Ara yang tadinya sempat reda kini kembali kencang.

“Bukan gue yang mukul Dinda. Bukan gue,” ujar Ara sesegukkan.

“Iya, Ra. Bukan lo. Gue yakin kalau lo gak sejahat itu,” ujar Cleo. Ia mencoba menenangkan Ara namun bukannya tenang, Ara malah semakin histeris.

“Kalau Dinda kenapa-napa gimana? Gue gak mau disalahin. Gue bukan orang jahat,” ujar Ara.

Leo dan Arza yang melihat Ara seperti itu menjadi kelimpungan. Kedua cowok itu panik sekaligus bingung memikirkan cara agar bisa menenangkan Ara. Otak mereka tiba-tiba mampet di saat-saat seperti ini.

“Jangan nangis dong, Ra. Muka lo jelek sumpah, mirip kuyang. Entar kita beli odading Mang Ucup. Biar kita cosplay jadi Spiderman,” ujar Leo yang langsung mendapat pelototan maut dari Cleo.

“Si anjir tulul banget sumpah,” bisik Arza pada Leo. “Kita tuh mau nenangin Ara. Bukan stand up comedy bego,” katanya lagi.

Resha mendekat pada Ara lalu berjongkok di depan cewek pendek itu. “Tadi gue liat kalau lo dipukul sama Dinda. Tapi kenapa malah Dinda yang pingsan, Ra?” tanya Resha pada Ara.

ARayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang