Katou Haru duduk sendirian setelah pemakaman orang tuanya selesai. Dihadiri oleh banyak kalangan dikarenakan kepopuleran dan kebaikan keduanya, tidak sedikit yang datang untuk ikut berkabung.
Setelah kepergian sang ayah, disusul sang bunda, Haru yang merupakan anak tunggal tidak lagi memiliki sanak saudara. Dirinya tdk tahu harus tinggal dimana dan bersama siapa.
Waktu itu Haru berumur 10 tahun. Dia tahu dirinya sudah cukup dewasa, namun apa daya anak 10 tahun? Dirinya masih polos, belum berpendidikan dengan benar, hingga belum mencoba bekerja. Keluarga satu-satunya kini telah pergi lebih dulu dibandingkan dirinya. Itu menyakitkan dan menyedihkan, namun Haru tidak bisa berbuat apapun bila takdir sdh berkata demikian. Haru tidak ingin membebani orang tuanya lagi.
Setidaknya Haru tahu, kedua orang tuanya itu orang yang baik hati dan cukup dipedulikan oleh banyak kalangan dan banyak orang.
Kambe Daisuke yang terpaksa menghadiri perkabungan kenalan keluarganya, akhirnya bisa bebas dari acara penting itu dan melangkahkan kaki ke sebuah taman besar yang diisi kolam kecil. Sembari menghirup udara segar setelah kepenatan di dalam ruangan, Daisuke merasakan jiwanya kembali hidup. Dirinya menoleh, dan menyadari dirinya tidak sendiri.
Seorang anak kecil, mungkin seumuran dengannya, menundukkan kepala dan memunggunginya. Dirinya hanya memakai sebuah kemeja putih saat jas hitamnya disampirkan di pundaknya. Daisuke mendapati anak itu begitu kurus dan lusuh, seolah tidak terurus sama sekali.
Penasaran, Daisuke pun melangkah mendekat. Hingga dirinya sdh sampai di belakang anak itu pun, tidak ada tanda dirinya disadari. Daisuke pun bergerak ke depan anak itu, dan masih melihatnya menundukkan kepalanya. Mata anak itu kosong, tanpa kehidupan.
Biasanya anak manapun, baik rekan sekelasnya pun, tidak berhasil membuatnya begitu penasaran. Dia ingin tahu, mengapa matanya begitu kosong, kenapa dirinya begitu lusuh, kurus dan seolah kotor, hingga tidak memperdulikan lagi dunia di sekitarnya bergerak ketika dia masih diam membisu seperti itu.
"Seperti orang mati." Daisuke menggumam dalam hatinya.
Sayangnya, Daisuke tidak suka melihatnya. Daisuke ingin tahu, seperti apa anak di hadapannya ini.
"Aku Daisuke."
Ucapannya membuat anak lelaki itu seolah tersadar. Dirinya mendongakkan kepalanya menatap Daisuke. Daisuke bisa melihat ada kantung mata besar di bawah kedua matanya.
"Aku Daisuke. Kamu?"
Anak itu mengerjap sebelum bersuara. "Haru."
Suaranya serak, dan Daisuke merasakan ketidaknyamanan akan hal itu. Daisuke tanpa sadar merasa khawatir dan cemas pada anak itu.
"Kenapa kau disini, Haru?"
Haru menundukkan kepalanya lagi.
"Aku tidak tahu harus kemana." Daisuke mengerjap, sebelum paham maksudnya.
Acara perkabungan ini, merupaka kenalan keluarga Kambe, dan ini anak satu-satunya yang ditinggalkan dua orang yang cukup disukai oleh keluarga Kambe. Daisuke mendengar bahwa selain orang tuanya yang baik hati dan semangat, anaknya pun memiliki sifat yang sama.
Mereka hidup begitu bahagia, dan sayangnya, Daisuke harus bertemu dengan anak itu ketika keadaannya sudah tidak bahagia lagi.
Daisuke pun berdiri di sampingnya. "Boleh aku duduk disini?"
Haru tidak menjawab, namun Daisuke tahu anak itu tidak keberatan. Daisuke duduk, sebelum menyandarkan bahunya ke bahu Haru. Perlakuan ini membuat Haru menoleh padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
RomantikKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...