Diri Lain Katou Haru

152 22 0
                                    

Katou Haru tidak tidur hari itu. Dirinya seolah menjaga Kambe Daisuke yang ruangannya akhirnya sepi dan bebas dari asap rokok. Haru tidak mengatakan apapun lagi setelah pergi dari kamar surai hitam itu dan memanggil Kambe Shigemaru dan Sayuri, juga Kanbe Suzue. Setelah mereka berhasil menenangkan Daisuke dan membuatnya jatuh tertidur, Haru hingga kini tidak mengecek keadaannya sama sekali. Haru menyentuh jam tangannya yang dia pakai kini.

"Beritahu aku keadaan Daisuke sekarang."

"Dimengerti."

Haru menyentuh tombol di jam tangan itu dan muncul-lah layar proyeksi yang memperlihatkan ruangan kamar Daisuke lewat kamera pengawas. Disana terdapat Daisuke yang tertidur dengan selimut putih khusus tempat tidur lebar dan luasnya sementara jaket kesayangannya tersampir di kursi untuk meja kecilnya. Haru hanya tersenyum melihat Daisuke akhirnya bisa jauh setidaknya sebentar saja dari kopi dan rokok.

Haru sudah meminta HEUSC untuk mematikan kamera pengawas di kamarnya dan tidak memberitahukannya pada mereka yang melihat itu di ruang kontrol di kediaman Kambe. HEUSC membuatnya terlihat bahwa Haru berkegiatan seperti biasa. Dengan samaran yang sangat sempurna. Padahal kini kamarnya sungguh berantakan oleh banyak hal.

Mulai dari pekerjaan markas kepolisiannya, data penting perihal lima pemuda dari Inggris yang kini sedang menutupi kegagalan mereka di negeri itu dengan pertemuan-pertemuan penting, dan juga mencoba meraih kalangan-kalangan yang bisa membantu mereka membangun ulang proyek senjata berbahaya berbahan dasar Adollium.

Sekaligus apartemen baru selain yang lama yang pernah dia tempati dan jaraknya tidak begitu jauh dari markasnya kini. Dirinya mencari yang agak mahal dengan uang hasil peninggalan orang tuanya dan juga hasil pekerjaannya yang cukup menumpuk karena tidak dia gunakan semenjak tinggal di kediaman Kambe.

"Bagaimana dengan apartemen yang kucari, HEUSC?"

"Berjalan lancar. Ada beberapa yang kosong yang bisa anda lihat dan cek untuk kualitasnya sekaligus untuk harganya."

"Bagus. Aku akan lihat setelah dari markas hari ini."

"Dimengerti. Akan saya beritahu pemilik apartemen bahwa anda hendak berkunjung."

Haru pun bangkit berdiri dan meregangkan tangan. Haru menyentuh dagunya. "Kapan aku akan mengirim pesan dan melakukan kontak dengan lima pemuda sialan itu...?"

"Apakah anda berniat pergi kesana sendirian, Haru-sama?"

Haru mengeryit. "Kau sudah dengar pilihanku kemarin bukan, HEUSC?"

Alat itu terdiam sebelum menjawab. "Benar."

"Kau sudah tidak perlu tanyakan lagi. Pilihanku sudah bulat." Haru mendesah pelan dan mulai beranjak ke kamar mandi.

"Baiklah."

"Lalu kau punya sesuatu perihal mereka?"

"Tentu. Lima pemuda ini berhasil mendapatkan satu kalangan untuk membantu mereka dalam mencari wilayah yang akan sulit dideteksi oleh kita, juga keluarga Kambe dan Kanbe. Sebelum dimulai pembangunan ulang, mereka akan merahasiakan wilayah itu dari publik dan mulai membangunnya."

Haru tersenyum setelah menyikat giginya. Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi kini.

"Heee. Kau punya cara untuk bisa meledakkan atau memperlihatkan lokasinya sebelum kau mulai tidak bisa?"

"Tentu. Tapi saya butuh waktu untuk meretasnya tanpa ketahuan."

Haru mendengus. "Beritahu aku bila kau sudah selesai."

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang