Perasaan Keduanya

211 32 0
                                    

Katou Haru dan Kambe Daisuke yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya hari itu kembali sebentar ke markas kepolisian sebelum menyelesaikan pekerjaan dokumen yang tersisa di waktu Haru dirawat.

"Haru, aku kerjakan langsung."

"Ah. Trims."

Daisuke yang tidak ragu mulai memulai pekerjaan menumpuknya yang sebagian merupakan milik Haru. Surai coklat itu menoleh saat melihat Saeki Mahoro menghampirinya.

"Katou-san, gelang itu lucu sekali."

"Huh?" Dia mengangkat pergelangan tangannya ketika melepas sebagian kancing kemeja putihnya agar tangannya bisa bernafas. "Ah ini, gelang persahabatan keluarga Kambe dan Katou."

"Waahh?" Saeki dan Haru menoleh pada Daisuke yang sibuk mengerjakan dan terlihat di salah satu pergelangan tangannya gelang yang sama dengan yang digunakan Haru. "Aku jadi ingin punya."

"Bagaimana bila kau bicarakan dengan Suzue-san? Aku yakin dia juga suka yang seperti ini."

Wajah Saeki merona. "Ba-ba-ba-bagaimana Katou-san bisa-" Haru mengedikkan bahu sebelum menoleh pada Daisuke yang masih tidak menggubris mereka.

"Tentu saja, dari tuan muda ini."

Daisuke berhenti bergerak sebelum mendesah pelan. "Haru, segeralah lakukan pekerjaanmu."

"Iya, iya~"

Haru pun menghampiri Daisuke yang duduk agak jauh dari meja kerja mereka ke meja yang berisikan setumpukan kertas dokumen di sebuah meja lainnya. Saeki yang merona pun melangkah untuk melakukan sesuatu. Tentunya pada hubungannya dengan Suzue.

"Apa yang kau katakan padanya soal gelang ini?" Daisuke bertanya di sela-sela gerakannya.

"Ng? Bukan apa-apa. Sepertinya dia iri ingin memiliki benda yang sama dengan kita dengan Suzue-san." Haru pun melonggarkan sedikit dasinya sebelum meraih salah satu dokumen.

Daisuke mengerjap. "Iri?"

"Yup, semacam ingin punya sesuatu yang sama dengan Suzue-san? Mereka pasangan kan, seperti yang kau bilang?"

Daisuke mengeryit. "Iri..."

Haru tersenyum kecil. "Ngapain kau mikir terlalu berlebihan begitu? Kita sudah punya kan?"

Usapan di kepalanya membuat Daisuke mendongak. "Kau juga sebelumnya ingin punya?"

"Huh? Yah, kan sekarang sudah punya, aku puas."

Haru mengucapkannya sambil mengangkat salah satu pergelangan tangannya yang tersemat gelang yang sama dengan yang ada di pergelangan tangan Daisuke. Surai coklat itu bisa melihat ekspresi Daisuke berubah perlahan.

"Kau mau, sesuatu yang lain?"

"Sudah kubilang ini juga cukup!"

Suara pintu terbuka pun terdengar. Keduanya melihat Takei Katsuhiro masuk dan mencari seseorang, hingga matanya bertemu dengan mata Haru juga Daisuke.

"Ah, kalian sudah kembali ternyata."

"Kami kembali, Takei-san." Haru memberi salam untuk bagian Daisuke yang mengerjakan pekerjaannya. "Sesuatu terjadi?"

"Yah, bukan hal yang besar sebenarnya."

Haru melihatnya menghampiri tempatnya duduk bersama Daisuke di depan tumpukan kertas itu. Takei mengusap kepalanya. "Ada pertemuan resmi untuk pihak kepolisian, dan sayangnya aku gak bisa datang karena ada urusan." Takei melirik Daisuke yang terlihat tidak peduli. "Aku ingin kau atau kalian berdua mewakilkannya untukku, sebagai perwakilan dari pihak kepolisian."

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang