Katou Haru mendesah panjang mendapati matanya tidak bisa menutup sama sekali semenjak mendengar berita bahwa Kambe Daisuke akan pergi ke Inggris bersama Kanbe Suzue. Haru pun bangkit duduk untuk melihat penampilannya sendiri di cermin. Haru tahu kondisinya jelek dan buruk sekali sekarang. Haru mendesah panjang lagi.
"Sudahlah, aku sudah gak peduli lagi."
Haru pun menyimpan alat canggih milik keluarga Kambe dalam tas kecilnya dan memakai jam tangan hitam legam yang indah.
"Setelah jalan-jalan ini selesai, aku tidak akan pernah memakaimu lagi, HEUSC."
"Katou Haru-sama."
Haru mengeryit. "Terserah kau mau berusaha melindungiku atau apapun dengan caramu itu, aku tidak akan ikut campur."
Haru memejamkan mata. "Rasanya bodoh sekali, aku terpuruk hanya karena hal ini."
Setelah yakin dengan penampilan hari itu, sekaligus majalah yang berisikan tempat yang asyik dan menarik untuk dikunjungi, Haru tersenyum.
"Sebelum neraka menyelimutiku, aku akan merasakan sedikitnya kebahagiaan sebagai senjataku masuk ke dalamnya nanti."
Kambe Daisuke menunggu di salah satu stasiun kereta api. Setelah keberhasilan Kamei Shinnosuke dalam mata kuliah yang sulitnya, Haru mengajak Daisuke jalan sebagai imbalannya. Walau seharusnya Kamei-lah yang membayarnya. Namun Daisuke tidak keberatan.
Daisuke mengeryit. "Ingat ya, Daisuke-sama. Selama Haru-san tidak membahas apapun soal pertengkaran kalian kemarin, jangan coba-coba mengungkitnya."
"Aku tidak-"
"Setelah mendengar penjelasan Sayuri-san, sudah pasti Daisuke-sama melukai perasaan Haru-san."
Daisuke membelalakan matanya terkejut. "Memang sebagian adalah kesalahan Haru-san, tapi untuk kali ini, tolong mengalahlah, Daisuke-sama."
Daisuke melihat Suzue tersenyum lembut padanya. "Bila Daisuke-sama memutuskan untuk pergi bersama saya ke Inggris, itu artinya ini adalah kesempatan kalian berdua bersama bukan?"
Daisuke mendongak mendengar suara langkah kaki yang terdengar cepat menghampiri.
"Sial! Tahu gitu aku pakai saja alat itu!"
Haru langsung menginjak rem disaat melihat Daisuke bersandar di salah satu tembok dekat dengan stasiun. Haru terengah-engah sebelum tersenyum lebar.
"Yo, Daisuke. Aku membuatmu menunggu?"
Daisuke mendesah pelan. "Tidak. Aku memang sengaja datang lebih cepat."
"Kau memang rajin ya" Haru berjalan melewatinya. "Segitunya kah menantikan jalan-jalan denganku? Yah, aku juga sudah tidak sabar."
Daisuke mengerjap terkejut melihat Haru begitu antusias. "Ada apa dengan matamu?"
"Ah, ini?"
Haru tersenyum gigi dan Daisuke merasa dadanya berdegup karena hal itu. "Aku gak sabar sih kencan denganmu! Ayo pergi"
Daisuke mengerjap sebelum tersenyum.
---------------------------------------------------
Tempat-tempat yang dipilih Haru sangat mengejutkan Daisuke. Haru bisa melihat betapa baru pertama kalinya tuan muda itu datang ke tempat yang dipilihnya. Makanan dan cemilannya pun membuat mata surai hitam itu berbinar bahagia. Haru hanya bisa merasa bahagia begitu dekat dengan Daisuke dibalik pandangan orang terhadap mereka yang seolah saudara kandung yang dekat hingga pasangan yang begitu serasi.
![](https://img.wattpad.com/cover/240932933-288-k48320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
RomantikKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...