Katou Haru tersadar malam itu, di kediaman Kambe. Sendirian di ruangan asing, Haru mengeryit sambil memegangi kepalanya.
"Aku ingat...itu mereka..."
Haru teringat bagaimana perlakuan paksa mereka sebelum Haru berhasil kabur dari cengkraman mereka. Di perkabungan kedua orang tuanya, Haru menjadi rebutan oleh beberapa kerabat dari keluarganya untuk diambil dan diasuh. Sayangnya, kebanyakan karena menjadi pihak pemberontak, Haru seolah menjadi barang yang dipindah-alihkan dengan mudah. Haru tidak tahu bahwa keluarga Kambe adalah keluarga terdekat keluarganya dan menjalani sebuah proyek bersama.
"Untung saja aku berhasil kabur waktu itu..."
"Haru?"
Haru mendongak dan mendapati Kambe Daisuke memandangnya dengan ekspresi terkejut. Dia pun berlari untuk memeluk Haru tanpa ragu. Anehnya, Haru merasa lega merasakan pelukan hangat dan erat dari Daisuke. Rasa takutnya perlahan menghilang karena adanya lelaki itu.
"Kau baik-baik saja?"
"Ah, hanya sedikit, ingatan yang gak ingin kuingat."
Daisuke tersenyum kecil sebelum mengangguk. "Semua menunggu di ruang makan. Kau mau makan?"
Haru mengangguk. "Ah. Sedikit saja."
Kambe Shigemaru, Sayuri dan Kanbe Suzue melihat Daisuke datang dengan Haru, sembari memegangi tangannya. Suzue pun bangkit untuk membantu agar Haru bisa duduk. Daisuke duduk di samping surai coklat itu.
"Maaf,"
"Tidak apa-apa, Haru-san." Sayuri yang bicara kini.
Shigemaru mengerjap. "Kau jadi teringat sesuatu setelah melihat foto laki-laki yang ditampilkan Suzue?"
Haru mengangguk. "Iya, bila saya tidak sempat melarikan diri dari mereka dan bertemu dengan Daisuke di taman, mungkin saya sudah ada di tangannya sekarang..."
Sayuri mengeryit. "Untung saja kamu berhasil, Haru-san." Haru mengangguk mantap.
Dirinya melihat Shigemaru menyentuh dagunya. "Kurasa itu kerabat dekat keluarga Katou. Mereka jarang membicarakan siapa kerabat dekat yang lainnya pada kami. Hanya kami yang dianggap dekat dengan mereka."
Sayuri mengangguk setuju. "Entah karena dia khawatir Haru-san akan jatuh di tangan yang salah, atau malah membuatnya trauma."
Haru memejamkan mata. "Setidaknya...saya berhasil selamat dari itu sekarang."
Daisuke menyentuh tangan Haru. "Kau akan baik-baik saja disini."
Haru menyentuh tangan Daisuke. "Ah. Terima kasih."
Sayuri menepuk kedua tangannya seperti yang pernah dilakukan oleh nenek mereka.
"Nah, ayo kita makan malam. Saya yakin Haru-san pasti lapar."
Ucapan ibunda Daisuke membuatnya merona. "Ma-maafkan aku."
Semua yang ada disana pun tertawa sebelum akhirnya makan malam dimulai. Daisuke mengatakan akan menjelaskan informasi yang mereka temukan kepada pihak kepolisian sebelum mereka siap menangkap dan menghentikan proyek yang kembali dibangun. Proyek senjata berbahaya. Sekaligus memberitahu bahwa tidak hanya Haru yang memegang rancangan terakhir itu, melainkan keluarga Kambe.
Haru yang hari itu menginap pun tertidur pulas di pelukan Daisuke. Ruangan asing yang dipakainya tadi merupakan kamar tidur Daisuke di kediamannya. Entah karena lelah atau khawatir, Haru merasa nyaman dan aman berada di tangan Daisuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
Lãng mạnKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...