Sebuah Keinginan Baru

124 18 2
                                    

PS: Chapter ini sangat sangat sangat DEWASA dan ADEGAN S*** cukup detail seperti ADEGAN C***** di chapter sebelumnya. Penulis sudah memperingatkan untuk para pembaca yang membaca ini sebagai pengikut setianya dengan menanggung risikonya sendiri. Penulis tidak begitu jago menulis ADEGAN DEWASA/SMUT, namun karena ini ROMANTIC RELATIONSHIP antara Haru dan Daisuke, harap maklumi. (Credit untuk gambarnya akan kutulis setelah penulis nemu di Twitter karena salah satu gambar kesukaan penulis juga,  karena tidak ada official art dari Anime Fugou Keiji sendiri). Terima kasih! [ Art by ktknyu1 on Twitter ] 

------------------------------------------------

Katou Haru dan Kambe Daisuke bertahan untuk menyikapi sikap Kamei Shinnosuke yang memiliki sifat buruk disaat ruangan divisi hanya terisi mereka berlima. Sekaligus Saeki Mahoro dan Hoshino Ryo. Surai coklat yang kini berusaha membaca dengan serius pun harus menggebrak mejanya dengan keras.

"Bisakah kau nonton itu tanpa mengajak kami semua, Kamei?!"

"Hii!"

Kamei terkejut. "Ma-maafkan aku, Katou-san. Headset yang biasa kupakai rusak, jadi-"

"Pastinya kau rusak dengan sengaja biar bisa membagikan suaranya dengan kami kan!?"

"T-tidak ada niatan saya sama sekali untuk itu, Katou-san!"

Daisuke melihat Haru yang menggeram kesal dan hampir menerkam Kamei yang ketakutan layaknya mangsa buruan pun mendesah pelan.

"HEUSC, aku minta dibawakan headset satu buah untuk Kamei."

"Huh?" Haru dan Kamei menoleh bersamaan saat tuan muda itu bersuara.

"Tunggu! Jangan yang mahal!! Saya tidak bisa membayarnya!!"

Daisuke mengeryit. "Bawakan yang mana saja yang murahan asalkan bisa meredam suara yang sedang dia tonton dari seluruh ruang divisi."

"Dimengerti. Akan datang dalam waktu lima menit."

"Serius...?"

Haru mengerjap. Dia juga kesal ternyata. Haru melihat Daisuke mendesah pelan setelah memberi HEUSC perintah dan kembali melipat kedua tangannya. Dia memejamkan mata seolah menunggu adanya tugas dari atasan dan Kamei bisa menonton film kesukaannya dalam diam dan tentram.

Alis Daisuke perlahan mengeryit. Pikiranku bisa ikut kotor bila mendengarkan ini...dan lagi...Daisuke yang semakin mengeryit malah merasakan dalam pikirannya muncul gambaran Haru yang tertawa dan melambai padanya sebelum perlahan dia membuka pakaiannya satu per satu.

Haru dan yang lainnya terkejut melihat Daisuke tiba-tiba berdiri dengan wajah yang terlihat kesakitan. Daisuke mendesah.

"Aku, mau istirahat sebentar."

"O-oh..."

Daisuke pun berjalan menjauh. "Panggil aku bila ada tugas atau semacamnya."

"Oke..."

Haru dan yang lainnya pun saling pandang saat Daisuke mulai meraih gagang pintu. Langkahnya berhenti lagi.

"Haru,"

"Huh?"

Kini yang memandang Daisuke tidak hanya Haru, melainkan rekan-rekannya. "Boleh aku merokok?"

Haru mengerjap terkejut. Beberapa reaksi mulai terdengar dari sekitarnya dan itu berhasil membuatnya merona malu.

"Kenapa kau harus menanyakan itu padaku?"

Daisuke mengerjap. "Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang bisa membuatmu khawatir."

Haru mengerjap lagi sebelum mendesah pelan. "Jangan terlalu banyak. Satu atau dua batang cukup, dan jangan terlalu lama menikmatinya di ruang khusus merokok."

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang