Katou Haru mengeryit tidak paham apa yang sedang Kambe Daisuke katakan saat ini di dalam apartemennya dan tepat di hadapannya. Haru mengerjap beberapa kali.
"Kau serius mengatakannya, Daisuke?"
Surai hitam itu mengeryit sebelum meraih kepalanya. "Aku juga tidak tahu. Aku sungguh tidak paham dengan apa yang terjadi padaku."
Haru mengerjap. "Pelan-pelan, jelaskan padaku."
Daisuke menatap Haru yang seolah meminta penjelasan lebih. Daisuke membiarkan rambutnya jatuh.
"Kau tidak ingin mengakhiri hubunganmu denganku?"
"Kau bercanda?" Surai hitam itu terkejut. "Se-menyebalkannya dirimu, se-egoisnya dirimu, dan seenaknya dirimu, selama masih ada kesempatan bagiku untuk bersamamu, aku akan ambil kesempatan itu."
Daisuke membelalakan matanya. "...Haru."
"Sekarang jelaskan apa maksudmu barusan. Pelan-pelan, dengan hati-hati."
Daisuke mengerjap sebelum mengeryit. "Aku tahu, caraku membangun ikatan hubungan bisnis dengan kerabat lain itu salah...tapi aku tidak tahu bagaimana cara selain itu."
"Jadi kau ingin aku membantumu dalam membangunnya dengan cara lain. Selain cara yang biasa kau pakai."
Daisuke mengerjap lagi. "Haru?" Surai coklat itu mengangguk. "Kau paham maksudku?"
"Ah. Lanjutkan."
Daisuke merasa kepalanya mulai berdenyut. "Aku memang berganti-ganti pasangan, namun bukan berarti aku memiliki perasaan pada semuanya. Hanya sebatas hubungan bisnis. Aku juga tidak berniat menikah, hingga kau yang menjadi pasanganku."
"Kau menjadikan beberapa pilihan dari keluarga kerabatmu demi mengikat hubungan bisnis. Setelah berhasil, kau memutuskan status sebagai tunangan itu namun tidak dengan hubungan bisnisnya."
Daisuke mengerjap lagi disaat Haru menyimpulkan caranya menyampaikan. "Apakah sebenarnya aku salah dalam cara menyampaikan isi pikiranku?"
Haru mengangguk. "Setidaknya itu yang aku lihat sekarang. Lanjutkan selama aku masih bisa menyimpulkannya dan mendapatkan kebenaran dari setiap pernyataanmu."
Daisuke mengeryit sebelum mengangguk mengikuti keinginan Haru. "Aku tidak mengerti akan perasaanku sendiri. Terhadapmu."
"Ini pertama kalinya kau memakai perasaanmu dan pertama kalinya kau jatuh cinta. Pada laki-laki pula. Kau bingung dan tidak bisa membedakan." Daisuke mengerjap saat Haru menyimpulkan lagi sebelum mengangguk.
"Tapi aku tahu gelang persahabatan dan cincin itu berharga, jadi aku memilih untuk menyimpannya dibandingkan memakainya."
Daisuke melihat Haru mengeryit kesal. "Aku lebih suka kau memakainya dibandingkan kau menyimpannya. Aku bisa melihatmu enggan memakainya."
Surai hitam itu menyentuh kepalanya kini. "Maaf, aku butuh istirahat sebentar saja."
Daisuke terkejut saat Haru bangkit dan mulai menarik pundaknya dan bersandar di pinggir tempat tidur Haru. Dia melihat lelaki itu membawa selimut dan menutup sebagian tubuhnya.
"Haru?"
"Pejamkan matamu."
Daisuke yang mengeryit pun memejamkan matanya perlahan. Dia merasakan sesuatu di jemarinya, dan terasa sesuatu mengelusnya dengan pelan dan lembut. Daisuke menyadari bahwa itu adalah tangan Haru yang mencoba menenangkannya. Perlahan, Daisuke bisa merasa rileks dan nyaman karena sentuhannya.
"...Haru."
Surai coklat itu mendesah pelan melihat Daisuke akhirnya jatuh tertidur. Haru mengelus kepala Daisuke dan melihatnya semakin tertidur pulas.
![](https://img.wattpad.com/cover/240932933-288-k48320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
RomanceKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...