Hanya Antara Kau dan Aku

162 18 2
                                    

Katou Haru mengerjap saat Kambe Daisuke mengikat kedua tangan mereka dengan satu buah borgol. Haru menaikkan alisnya saat Daisuke melakukannya dengan ekspresi datar di wajah, padahal mereka berdiri tidak jauh dari lokasi acara resmi yang akan menjadi lokasi mereka dalam mengusung bahaya yang mengikat keluarga Katou dan Kambe.

"Oi, Daisuke,"

"Hm?"

Haru mengeryit. "Haruskah kita pakai borgol agar kita bisa dekat dengan satu sama lain?"

Daisuke mendongak. "Tahanlah, hanya untuk beberapa jam saja."

Haru pun mendesah pelan. Daisuke terkejut melihat tangan Haru memegangi tangannya yang sibuk memasang borgol.

"Bagaimana kalau kita terus berpegangan tangan saja?"

Daisuke mengerjap. "Sampai harus pergi ke toilet pun?"

Haru mengeryit. "Yah, itu juga."

Daisuke membelalakan matanya. "Kau yakin, Haru?"

"Lebih baik daripada aku harus diborgol seolah aku tersangka padahal aku polisi!"

Surai hitam itu mengerjap saat Haru memasang ekspresi kesal padanya sambil menunjukkan tangan mereka yang diborgol. Daisuke mendesah pelan.

"Baiklah. Kita lakukan sesuai keinginanmu." Daisuke yang membuka kunci borgol pun melihat Haru mendesah panjang lega.

Surai hitam itu mengerjap melihat Haru mengulurkan tangannya yang tadi baru saja diborgol dengannya.

"Ayo." Daisuke tersenyum sebelum meraih tangan Haru. "Daisuke, pastikan kau menyimpan borgol itu ya."

"Tentu, Haru sayang."

"Ap-kau sengaja ya?!"

Kanbe Suzue dan Saeki Mahoro yang tersenyum pun saling pandang.

"Bagaimana kalau kita lakukan hal yang sama dengan mereka?"

"E-eeehhh??"

Saeki merona tapi hanya menganggukkan kepalanya. Dirinya meraih tangan Suzue yang terulur padanya sebelum melangkah mengikuti langkah Daisuke dan Haru.

Disisi lain, Hoshino Ryo, Kamei Shinnosuke, Takei Katsuhiro dan Chosuke Nakamoto, berbagi wilayah sesuai dengan kemampuan mereka, sementara Kamei pergi ke wilayah yang baru dengan rekan-rekan kepercayaan keluarga Kambe dan Kanbe. Walaupun kebingungan, pihak keluarga besar itu meyakinkan agar Kamei tidak perlu khawatir karena mereka akan membantu dan mendukung sepenuhnya terhadap kinerja lelaki itu.

Tidak lama berlalu, Hoshino berhasil mengamankan wilayah yang dia ketahui dan menyerahkannya pada pihak kepolisian.

"Kerja bagus. Segeralah menuju lokasi acara Kambe dan Haru." Suara Takei terdengar di seberang alat komunikasi miliknya yang diberikan oleh keluarga tuan muda itu.

Hoshino mengerjap. "Bukankah Kambe-san bilang hanya mereka berempat?"

"Ah. Tapi aku yakin, suatu hal yang tak terduga bisa muncul. Pergilah."

"Baik."

Salah satu pihak keluarga Kambe menghampiri Hoshino dengan sebuah koper kecil. "Hoshino-sama."

Langkahnya terhenti dan dia melihat koper itu terbuka. Sebuah pakaian resmi tersedia disana dan seolah sudah disiapkan untuknya.

"Te-terima kasih."

Disisi lainnya, Takei berhasil mengamankannya dengan pihak kepolisian untuk wilayah yang dikenalnya. Salah satu keluarga Kambe menghampiri dengan perlakuan yang sama dengan yang dilakukan oleh mereka pada Hoshino.

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang