Karena Kau dan Aku

74 13 0
                                    

Kambe Daisuke yang mendatangi kediaman orang tuanya kini bertemu dengan Kanbe Suzue. Dirinya melihat perempuan itu menyerahkan dompet lain yang baru dan mengilat seperti sebelumnya. Daisuke membuka isinya, melihatnya mirip dengan yang pernah dia berikan pada salah satu teroris di mall yang dikunjunginya dengan Katou Haru, pasangannya.

"Ini baru atau yang pernah kuberikan?"

"Baru. Isinya tidak begitu berbeda dengan yang ada miliki sebelumnya."

Daisuke mengerjap. "Sebaiknya aku sembunyikan identitas Haru." Suzue melihat Daisuke menyerahkan beberapa benda yang berkaitan dengan Haru di dalam dompetnya.

"Apakah tidak masalah, Daisuke-sama?" Suzue menerima yang diberikan oleh tuan muda itu padanya.

"Cincin pernikahan sudah cukup." Daisuke memasukkan dompet itu ke dalam saku jasnya. "Mau kusembunyikan pun, dunia sudah tahu perihalnya."

Suzue mengeryit sebelum mendesah pelan. Dirinya mendongak saat Daisuke melakukan hal yang sama lebih dulu.

"Saya harap tidak perlu merepotkan anda lagi, Daisuke-sama." Surai hitam itu melirik Suzue. "Namun sepertinya, memang seperti ini akhirnya."

Suzue terkejut saat tangan lelaki itu menyentuh dagunya. Sentuhannya lembut dan hangat, sekaligus seolah tiada niat untuk melukainya. Suzue merona akan sentuhan itu.

"Kau selalu disisiku semenjak kita bertemu dan menyetujui ikatan hubungan bisnis dan pertunangan, Suzue. Kau menyatukanku dengan orang yang penting bagiku, orang yang ingin kuhabiskan bersama hidup ini." Suzue mengerjap. "Jangan kau pikir aku tidak tahu apapun tentangmu sejak itu."

Suzue mengeryit menahan tangis sebelum tersenyum. Dia meraih tangan itu sebelum memejamkan mata. Senyuman penuh kelegaan dan perlindungan muncul di wajah cantiknya setelah ucapan dari tuan muda Daisuke.

"Terima kasih, Daisuke-sama."

Tidak lama berlalu, dan jam hari itu menunjukkan pukul enam pagi, keduanya menoleh mendengar suara lift berhenti tak jauh dan memperlihatkan sosok Kambe Shigemaru dan Sayuri. Keduanya melangkah dengan ekspresi tegas dan serius, sebelum berhenti tak jauh dari mereka.

"Mari kita dengar rencanamu, Daisuke."

Daisuke mengangguk.

"Kuharap ini bisa menjadi yang terakhir bagi kita, untuk melewati hal-hal semacam ini."

Sayuri yang menyentuh wajahnya merasakan sentuhan lembut dari suaminya. Dia mendongak dan mendapati ekspresi Shigemaru menunjukkan bahwa dirinya sangat setuju. Keduanya menoleh pada Daisuke dan menunggu anak lelaki mereka bicara.

"Akan kuusahakan semuanya berakhir dengan baik."

Daisuke menggerakkan tangan kanannya yang tertutupi sarung tangan hitam mengilat.

"HEUSC, jabarkan semuanya."

"Dimengerti."

---------------------------------------------------------

Haru hari itu mendapat giliran dengan Daisuke untuk mengantarkan Kambe Yuki, anak angkat mereka ke sekolah, sementara Daisuke mengunjungi kediaman Kambe untuk membicarakan perihal banyak hal dan rencana dengan Suzue dan kedua orang tua mereka. Haru tidak protes maupun keberatan, karena sudah yakin Daisuke akan menceritakan dengan jelas semuanya nanti.

Haru memasak sarapan pagi untuk mereka berdua, dimana Daisuke menikmatinya di kediaman Kambe. Yuki sangat bahagia bisa menikmati waktu hanya berdua dengan mama kesayangannya, ketika sang papa yang hebat dan dikaguminya sedang berjuang untuk membela kebenaran. Yuki tidak begitu paham masalahnya, namun dia menganggapnya seperti itu.

Reason to be a Hero Once Again - Fugou KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang