Kambe Daisuke dan Katou Haru melesat dengan mobil hitam diikuti dengan rekan-rekan mereka di markas kepolisian. Takei Katsuhiro, Hoshino Ryo, dan Kamei Shinnosuke yang akan turun membantu mereka menangkap pihak ketiga yang berada di gedung lama yang sudah pernah mereka kunjungi dan mereka hancurkan sebagiannya. Kanbe Suzue dan Saeki Mahoro akan membantu lewat alat komunikasi dalam mengarahkan mereka dengan para musuh dan lawan yang harus dihadapi. Takei membawa serta polisi-polisi lainnya tanpa membunyikan alat sirene kepolisian dan mengganti mobil yang dipakai, serta ambulans.
"Takei-sama meminta agar dapat berkomunikasi dengan satu sama lain, Haru-sama."
"Lakukan saja."
"Dimengerti."
Suara lain pun muncul. "Haru, kau sudah berangkat dengan Kambe?"
"Iya, kami sudah hampir sampai."
Daisuke tersenyum lebar disaat dia mulai menginjak gas lebih kencang. "Dengan kemampuan menyetir Daisuke yang bisa membuatku muntah."
"Kau memujiku."
"Brengsek."
Takei tersenyum. "Kami sudah mengikuti saranmu untuk tidak terlihat sebagai pihak kepolisian saat sampai disana."
"Serahkan pada kami untuk masuk lebih dulu."
Haru menoleh disaat Daisuke yang bicara kini. "Aku dan Haru harus memastikan bahwa proyek itu berhasil dimatikan dan menangkap mereka yang menjadi penanggung jawab pembangunan ulang."
Haru tersenyum. "Daisuke benar, Takei-san. Setelahnya, kami serahkan pada kalian."
Takei mendesah pelan. "Kalau begitu, saatnya kita melakukan tugas kita."
"BAIK!"
-----------------------------------------------
Baik Haru dan Daisuke keluar dari mobil bersamaan. Dengan pistol peluru, keduanya mengangguk untuk memasuki wilayah yang diberi pagar pembatas dan sudah dimatikan pelindung listrik bagi siapapun yang hendak memasukinya. Sekaligus alarm tanda adanya penyusup. Keduanya bersandar pada salah satu tembok gedung yang tidak terpakai sebagai proyek pembangunan dan hanya sebagai penutup gedung utama.
"Kau sudah memakainya ternyata, Daisuke."
Surai hitam itu mengerjap saat Haru mengatakannya sebelum melirik gelang persahabatan miliknya.
"Kau yang memintaku memakainya bukan, Haru?"
"Bukannya kau bisa tidak memakainya?"
Daisuke memejamkan matanya. "Sayangnya ini permintaan dari tunanganku."
Haru tersenyum gigi. "Aku senang sekali mendengarnya."
"Pihak kepolisian sudah datang, Haru-sama, Daisuke-sama."
Keduanya menoleh dan melihat beberapa mobil sudah berkumpul dan berbagi lokasi seolah mengepung tempat itu. Mereka melihat Takei, Hoshino dan Kamei keluar dari mobil. Diikuti dengan beberapa polisi yang berjaga di belakang mereka.
"Kalian tunggu arahan dari Saeki-san. Aku dan Daisuke akan mencoba masuk tanpa harus bertemu dengan penjaga yang ada di dalam."
Takei hanya mengangguk dimana Hoshino dan Kamei memberi tanda hormat.
"Jalan utama sudah terbuka untuk anda berdua, Haru-san, Daisuke-sama."
"Jangan kau coba-coba mati, Haru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason to be a Hero Once Again - Fugou Keiji
RomanceKatou Haru yang kehilangan orang tuanya kini menjadi sebatang kara. Walaupun keluarganya merupakan keluarga yang disayangi dan dikenal baik oleh banyak keluarga. Termasuk keluarga besar Kambe. Namun itu tidak mengubah kenyataan Haru tidak memiliki s...