36 - Kala Anggrek Bulan Bersemi

951 208 342
                                    

(Backsong) *Yovie and The Nuno - Lebih Dekat Denganmu Nanti (Juwita) 🎶*

-----*****-----


"Tolong berhenti di depan masjid sebelah kiri jalan, Ren."

"Oke. Lu mau ngapain emang, Gal?"

"Bentar lagi isya', bruh. Eeett.. dah, emang dasar setan penggoda iman, pura-pura lupa kalo kudu disuruh shalat."

"Mana gue ngerti, sat?! Elu kali tuh setan playboy! Baru seminggu absen belaian Jana, malah modusin mbak-mbak penari latar adegan ketiga, minta diambilin minum es sirop!"

Tawa geng Akarsana membahana meledek balik Galih, saat Reno tepi parkirkan Innova-nya di sebuah halaman masjid daerah utara Jakarta, demi menuruti pinta Galih melaksanakan kewajiban sebagai umat beragama yang taat.

Mereka semua turun dari mobil, termasuk Reno yang sempat ingin mangkir, namun keburu Fauzi tarik paksa masuk.

Benar saja, seorang takmir mengumandangkan adzan dua menit kemudian. Serta merta Galih, Arif, Harsya, dan Fauzi mengucap kalimat hamdalah, menyeret Reno mengikuti mereka mengambil air wudhu.

Sebagai penunggu mobil, William lantas mengeluarkan ponsel, memanfaatkan waktu selagi menunggu mereka selesai beribadah.

Apalagi kalau bukan menelepon sosok menawan bernama lengkap Finanola Kusuma Astari?

Apalagi kalau bukan menelepon sosok menawan bernama lengkap Finanola Kusuma Astari?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Wil. Kamu udah selesai latihan?"

"Udah, Fin." Cengar-cengir William menjawab. "Aku lagi jalan pulang nih, nunggu anak-anak selesai shalat. Tapi kemungkinan sampe rumah bakal malem banget, nggak apa-apa kan kalo acara jalan-jalannya ditunda Jumat depan?"

Sementara Fina baru menutup majalah Seventeen edisi UK yang dibacanya di ruang tamu, tersenyum mengingat jujurnya William tentang aktivitasnya kini, seolah menunjukkan dirinya berbeda dari Reno yang terkesan tertutup pada Sissy.

"No prob. Udah sampe mana latihannya tadi?"

"Setengah jalan cerita. Kamu bisa bayangin, seumur hidup aku akhirnya bisa luwes mainin selendang, dance, nyanyi, bahkan salurin bakat teriak. Nggak nyangka.. dulu cuma iseng bantu cuci piring di restoran orang malah lanjut sampe panggung teater."

"Hahahahaha! Bagus dong, Wil, itu namanya aktualisasi diri. Dapet imbalan, nggak?"

"Lumayan, Fin. Udah hampir sebulan latihan, setengah harga jam tangan yang kupake sekarang sedikit-sedikit bisa balik modal."

NAWASENA [Telah Terbit] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang