sebuah fakta

864 49 0
                                    

"Jangan pernah mengusik ketenangan orang pendiam, jika sudah terusik jangan kaget ketika kau di buat lebam"

"Arka"

Pagi hari telah datang Iyan pun sudah bangun dari tidurnya dan sudah bersiap siap dengan seragam sekolahnya di karenakan hari ini dia harus menjemput Nisa dan ada upacara jadinya dia bangun lebih pagi dari biasanya, jam sudah menunjukan pukul 6.05 wib, Iyan pun segera turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan.

"Pagi" ucapnya

"Pagi juga, tumben kamu udah siap siap jam segini, ada acara apa nih" tanya mamah

"Ga ada acara apa apa kok mah, cuman mau bangun pagi aja"

Reta pun menyiapkan sarapan untuk anaknya, sarapannya adalah nasi goreng sosis di kasih telur mata sapi.


Iyan pun memakan sarapannya dan setelah selesai dia meminum air putih setelah itu dia pun pamit kepada orang tuanya.

"Mah, pah aku berangkat duluan ya" pamit Iyan dan di angguki orang tuanya

"Iya hati hati belajar yang rajin" ujar papahnya

Iyan pun segera menuju garasi untuk mengambil motor KLX nya, setelah itu dia pun pergi menuju rumah Nisa.

Sementara itu di rumah Nisa.

Nisa dan orang tuanya sedang sarapan bersama, tidak lama Nisa pun selesai dengan sarapannya dan pamit kepada kedua orang tuanya.

"Bun, yah aku berangkat dulu ya" ucapnya

"Iya kamu hati hati" ucap kedua orangtuanya.

Setelah itu Nisa pun keluar menunggu Iyan di depan gerbang rumahnya, tak lama kemudian Iyan pun datang.

"Hey maaf nunggu lama ya?" Tanya Iyan

"Ngga kok baru sebentar" jawab Nisa

Iyanpun hanya menganggukan kepalanya dan menyuruh Nisa untuk naik ke motor KLX nya, nisa pun naik ke motor dan berpegang di pundaknya Iyan, tapi Iyanpun memindahkan tangannya Nisa ke perutnya untuk memeluknya, Nisa yang di perlakukan seperti itu seketika pipi nya memerah seperti tomat, Iyan pun segera menjalankan motornya menuju ke sekolah.

Selama perjalanan Iyan dan Nisa berbincang tetapi tak lama kemudian di jalan yang sepi iyan di hadang dan di pepet oleh anggota geng motor yang berjumlah 25 motor dan 2 orang di 1 motornya itu.

Seketika Iyan pun berhenti dan was was serta bertanya

"Apa apaan kalian, menghadang kami? Siapa kalian? Apakah kita punya masalah?" Ujar Iyan datar dan dingin, nisa pun ketakutan dan berlindung di balik badan Iyan

"Ga ada hanya kami ingin bersenang senang dengan kalian" ujar salah satu orang itu dengan menyeringai

"Maksudnya apa?" Tanya Iyan

"Loe tau karena temen lo yang bernama Rendi itu telah mukulin temen gua, jadi apa salahnya gua bales ke elu? Karena temen gua di sakitin temen dia juga gua sakitin" Ujarnya menyeringai

"Emang masalahnya apa? Kenapa loe tau gua temennya Rendi?" Tanya Iyan

"Gausah tanya loe intinya temen lo itu udah mukulin temen gua, ya gua ga terima sekarang gua bales untuk mukulin temennya juga, ga perlu tau lu gua tau darimana kalo lu temennya Dia, serang dia" ujar salah satu orang di geng itu dengan nada tinggi

IYAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang