Sekarang murid sedang di kumpulkan di deket api unggun yang telah di buat oleh anak anak osis.
Mereka sedang menunggu pengarahan tentang permainan mencari jejak ini, sedangkan Iyan dan para sepupunya sedang melihat bersama Paulus dan Reta.
"OK SEMUANYA MASIH PADA SEMANGAT KAN?" Teriak ketua Osis itu semangat
"SEMANGAT" pekik semua murid
"Ok gua akan memberitahu kepada kalian tentang mencari jejak ini, kami sudah menaruh bendera di beberapa titik, kalian harus mencari bendera itu dan membawanya kembali ke sini, jika sudah menemukan minimal 3 bendera kalian boleh balik ke sini gausah nyari bendera lagi, tapi kalo kalian masih mau mencari ya gapapa, tolong saling jaga ya, jangan sampe ada yang pisah ama kelompoknya, dan apabila ada yang pisah maka segera hubungi kami, paham?" Ujar ketua osis itu lantang
"PAHAM" pekik para murid.
"Ok silakan dimulai permainan mencari jejak ini, selamat bersenang senang dan hati hati" penutupan dari ketua osis itu.
Para murid pun langsung berhamburan ke arah dalam hutan, mereka akan mencari bendera yang sudah ada di beberapa titik.
Sedangkan Iyan dan sepupunya mengawasi kelompok Nisa dkk dari belakang, mumpung Nisa dkk dan Rendi dkk satu kelompok.
Sedari tadi ada satu orang cewek yang menatap tajam Nisa tanpa sepengetahuannya, dan cewek itu tersenyum miring, dan tanpa di sadarinya ada cowok yang juga tersenyum miring.
Cowok itu akan mengikuti cewek tersebut.
"Kalian awasin atau bantu bantu mereka, jangan ampe ada yang hilang atau nyasar, gua ada urusan" ucap Iyan datar ke mereka semua.
"Loe mau kemana?" Tanya Ifah
"Urusan, Rio ikut gua" ujarnya lalu pergi dari situ di ikuti Rio, sedangkan para sepupu, Nisa dkk, Rendi dkk hanya melihat Iyan dan Rio menjauh dari mereka.
"Yaudah ayo, kita cari bendera" pekik Luna semangat yang langsung di acak acak rambutnya sama Ardi.
"Kuyy"
Mereka pun mulai mencari jejak sedangkan Iyan dan Rio sedang berada di belakang pohon besar sambil mengawasi kelompok lain tepatnya salah satu cewek yang berada di kelompok itu.
"Kenapa?" Tanya Rio datar
"Curiga" jawab Iyan tak kalah datar
Rio hanya mengangguk anggukan kepalanya saja.Iyan dan Rio terus mengawasi kelompok itu dari belakang tak terlalu jauh dari mereka.
Sedangkan kelompok Nisa sekarang sedang berusaha mengambil satu bendera yang terdapat di batu yang lumayan tinggi.
"Loe naiklah ambil itu" cerocos Dita ke Wahyu yang membuat dirinya mendelik tak suka.
"Lah lu bisanya nyuruh nyuruh gua kenapa ga lu aja"
"Gua kan cewek dan lo cowok, masa Iya lo tega cewek yang ngambil"
"Ya kalo lo bisa kenapa ngga?"
"Masalahnya gua gabisa WAHYUUUU" gemas Dita sambil menabok punggung wahyu dengan sangat keras yang membuat empunya meringis.
"Udah udah gausah pada ribut lo pada, biarin gua aja yang ngambil di wakilin oleh Rendi" ujar Nisa tanpa beban yang membuat Rendi menatap Nisa sinis.
Rendi tanpa basa basi langsung melompat ke punggung Farhan yang membuat empunya punggung terjatuh dengan tidak elitnya dan Rendi yang berhasil naik ke atas batu yang lumayan tinggi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IYAN (COMPLETED)
Teen Fictioncerita ini langsung gue pikirkan tak ada sekalipun plagiat dan jangan sekali kali memplagiatkan cerita ini karena ada hukumnya loh. **** Udah Ada Sequelnya **** 17++ Mengandung kata kata kasar Geng? Cinta? Alter ego? Masa kelam? Mau tau? Baca aja