Pagi pun tiba
Cowok tampan yang tinggal di rumah berlantai 2 tersebut terbangun karena terganggu oleh sinar matahariLaki laki yang mempunyai mata berwarna hijau tersebut sedang mengerjapkan matanya sambil melirik ke arah jam yang sudah menunjukan pukul setengah 6
Setelah itu dia pun diam sambil menatap kosong ke depan.
"Jangan buat ulah, udah cukup semalem ngelukain diri, sekarang kita menyendiri aja, gua lagi gamau berada di keramaian" kata Iyan di dalam batin yang tentu di dengar oleh seluruh alternya
"Iya iya gua ga akan melukai diri, selama lu ga ngijinin, ngomong ngomong lu gamau ambil alih nih tubuh" tanya Dimas
"Ngga, lu kendalikan aja dulu itu tubuh, gua masih males, masih mau nenangin diri biar tenang gua, gua gamau mikirin dunia dulu, dah sono cepetan mandi goblok entar telat" ujar Iyan datar
"Telat? Emang kita mau kemana?" Tanya Dimas heran
"Ck, lemot nya kumat, kemana lagi kalo bukan sekolah bego, jangan lemot lemot apa jadi orang" ujar Axel ngegas
"Weh tenang tenang, masih pagi jangan pada ngegas" ujar Dimas santai
"Bacot mas, mandi aja mendingan sana, biar pada gaberisik gua mau istirahat" ujar Arka dengan nada dingin.
"Yaudah sono tidur lu kulkas berjalan" ujar Dimas
Lalu Dimas berjalan gontai menuju ke kamar mandinya untuk segera melakukan ritual mandi
Setelah 15 menit melakukan ritual mandi Dia pun sudah selesai dan sekarang sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.
Baju agak kebesaran✔
Kacamata bulat non minus✔
Rambut nutup sampai alis✔
Baju dimasukin✔
Pakai hoddie item✔"Perfect" gumamnya.
"Dari dulu penampilan lu terkesan Nerd ya, ga ada yang lain apa, kek gua gitu contohnya setelan badboy" ujar Axel bangga
"Selera orang beda beda boss" ujar Dimas sombong
Dimas melirik jam yang ternyata sudah mau jam set 7
Dimas pun keluar kamarnya hendak berangkat sekolah, turun dari tangga dia melihat kedua orang tua Iyan sedang sarapan bersama Dinda
Sontak dia pun mengalihkan pandangannya dan berjalan keluar rumah sambil bersenandung.
Langkahnya pun terhenti kala ada seseorang yang manggil"Bang, ga sarapan dulu?" Tanya Reta
"Ngga mah, sarapan di kantin aja" ujar Dimas
"Kamu jangan sekolah dulu, badan kamu masih sakit itu" ujar Paulus
"Itu semua karena anda apabila anda tidak memutuskan secara sepihak pasti ini tidak akan terjadi, apa anda lupa anak anda mempunyai Jiwa lain di tubuhnya?" Tanya Dimas dengan nada Dingin
"Bang udah ya, jangan di bahas dulu masih pagi" ujar Reta lembut
"Mereka sudah merancang acara tunangan tersebut, jadi udah gabisa di tolak, cukup ikutin saja" ujar Paulus
"Inget ancaman Iyan, jikalau Iyan tidak berhasil menghancurkan acara konyol itu, maka Arka lah yang akan menghancurkannya, hanya Ini yang bisa Dimas sampaikan kepada kalian, pasti kalian tau sifat Arka gimana" ujar Dimas santai
"Jangan sampai kalian berulah, jangan permalukan keluarga ini, jika kalian sampe permalukan keluarga ini papah akan marah besar kepada kalian" ujar Paulus dingin
"Seterah papah, kami tetap menolak perjodohan Gila ini" ujar Dimas tak kalah dingin
"Udah udah jangan mulai, masih pagi" pekik Reta marah sontak Paulus dan Dimas pun terdiam, Dinda yang melihat hanya menghela nafasnya kasar dan berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
IYAN (COMPLETED)
Teen Fictioncerita ini langsung gue pikirkan tak ada sekalipun plagiat dan jangan sekali kali memplagiatkan cerita ini karena ada hukumnya loh. **** Udah Ada Sequelnya **** 17++ Mengandung kata kata kasar Geng? Cinta? Alter ego? Masa kelam? Mau tau? Baca aja