cakrawala bhakti

454 28 1
                                    

H-2 menjelang pertunangan

Iyan Dan papahnya masih perang Dingin, sekarang Iyan sedang sarapan bersama orang tuanya serta adeknya.

"Iyan Selesai" ujar Iyan lalu pergi meninggalkan meja makan

Mereka pun hanya menghela nafas gusar, semakin kesini Iyan semakin tak tersentuh keluarganya.

Iyan lalu berjalan ke arah garasi untuk mengambil motor KLX kesayangannya setelah menghidupkan motor dia lalu mengendarai nya ke rumah Nisa terlebih dahulu.

Setelah sampai Di rumah Nisa dia pun memarkirkan motornya di halaman rumah Nisa, lalu mengetuk pintu rumah Nisa.

Tok
Tok
Tok

Setelah menunggu hampir 1 menit akhirnya pintu pun terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya memakai daster.

"Nyari siapa ya den?" Tanya pembantu itu

"Bi, Nisa nya ada?" Ujar Iyan ramah

"Ada kok lagi pada sarapan, emang aden siapanya nona Nisa?" ujar bibi itu

"Kenalin bi saya Iyan selaku pacarnya Nisa" ujar Iyan tersenyum ramah

"Oh pacar ya, wah ternyata tampan sekali pacarnya nona" ujar bibi itu riang, Iyan pun hanya tersenyum.

Tiba tiba dari belakang bibi tersebut ada wanita paruh baya yang datang, walaupun sudah berumur tetapi masih tetap cantik

"Siapa bi?" Tanya wanita itu

"Ini nyonya pacarnya nona Nisa" ujar bibi itu ramah

Sontak wanita itu melihat ke arah Iyan, Iyan pun hanya memberikan senyumannya.

"Halo tante selamat pagi, kenalin saya Iyan" ujar Iyan sambil tersenyum

"Mari masuk dulu" ujar Lita ramah

Mereka pun memasuki rumah bernuansa klasik tersebut, lalu duduk di kursi yang telah di sediakan di ruang tamu.

"Hmm kamu pagi pagi ada apa datang kesini" tanya Lita

"Saya ingin menjemput anak tante hehe" ujar Iyan cengegesan

Lita pun hanya tersenyum

"Sebentar ya tante panggilin dulu" ujar Lita lalu memanggil Nisa

Tak lama kemudian datanglah Nisa ke ruang tamu.

"Loh kok kamu ada di sini" ujar Nisa

"Iyalah aku kan mau jemput kamu" ujar Iyan datar

"Yaudah yuk jalan entar keburu telat" lanjutnya lalu bangkit berdiri hendak pamit kepada Bunda Nisa, kenapa papahnya Nisa ga ada? Karena dia sudah jalan ke kantor pagi pagi buta untuk meeting.

Setelah berpamitan mereka pun berangkat menuju ke sekolah, selama perjalanan mereka bercanda gurau, orang orang yang melihatnya iri melihat ke uwuan mereka.

Memang mereka jarang berantem bahkan hampir ga pernah itu karena pikiran mereka udah dewasa satu sama lain, jika ada masalah pasti salah satu ada yang ngalah.

(Nah untuk para pembaca gua kasih saran nih, kalo ada masalah selesaiin baik baik, lebih baik mengalah bukan tentu kalah)

Setibanya di sekolah Iyan langsung memarkiran motornya di parkiran luar sekolah setelah itu dia langsung masuk kedalam sekolah bersama Nisa.

Banyak tatapan sinis, memuja, iri dari siswi siswi yang ada di sekolah.

Setibanya dikelas Iyan dan Nisa langsung duduk di tempat duduk mereka, lalu Iyan celingak celinguk  mencari sahabat sahabat laknatnya itu, Nisa yang melihat mengeryitkan dahinya.

IYAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang