Ya akhir pekan sudah usai dan sekarang sudah memasuki hari sibuk ya hari apalagi kalo bukan hari senin, hari dimana orang orang memulai aktivitasnya setelah berlibur di akhir pekan, begitupula Axel sekarang dia sedang bersama saudara saudaranya di pojokkan kelas setelah upacara ternyata sekolah free class alhasil mereka bebas melakukan apa aja asal jangan melanggar ketentuan sekolah, hari Ini Arza membawa gitar ke sekolah dia sedang memetik senar gitar tersebut sehingga menghasilkan suara yang merdu sedangkan Rara dan Aas dan Lio mereka menyanyi mengikuti alunan dari petikan gitar tersebut.
Berbeda dengan Marcel, Rio dan Axel yang sedang mabar, sedangkan Ifah sedang memainkan hp nya sekali sekali ikut bernyanyi bersama.
"Aduh Yo lo yang bener dong itu di lane atas towernya jebol" ujar Axel jengah
"Bacot lu main ge yang bener, ngejung mulu dari tadi" balas Rio sinis
"Bagi bagi Yan buff nya" ujar Marcel
Axel pun mengeryitkan dahinya tanda bingung, apakah mereka tak sadar jika di depan mereka ini Axel bukan Iyan?.
"Bego gua Axel bukan Iyan, bedain dong" ujar Axel ngegas
Mereka pun menolehkan wajahnya ke arah Axel, Axel yang di tatap seperti itu pun menatap sinis mereka semua.
"Ck, pantes bacot dari tadi" ujar Rio datar
"Eh muka tembok gausah bicit deh, mendingan lu push lane bawah itu bego biar menang" ucap Axel jengah
"Loh gua baru sadar kalo lu Axel" ujar Arza dan di angguki mereka.
Axel pun memutar bola matanya malas "makanya liat mata gua nih bedain, mata Iyan hitam kelam sedangkan mata gua warna kuning"
Defeat
"Tuh kan kalah lu bacot bae sih dari tadi Axel, gua report lu bangsat" ucap Marcel Sinis
"Bodo amat lah gua mau ke kantin aja lapar gua" ujar Axel lalu bangkit berdiri
"Yaudah gua nitip dong" ucap Rara
"Ga jalan sendiri" ujarnya
"Yaudah yuk kantin" ujar Ifah
"Ga ah lu berdua aja sana, kami mau disini aja" ujar Arza sambil memetik gitarnya.
"Yaudahlah" ujar Axel lalu pergi ke kantin berdua dengan Ifah.
Mereka selama perjalanan ke kantin selalu mengoceh dari yang penting sampai yang tidak penting, banyak tatapan berbinar dari murid murid yang berada di koridor.
"Shit banyak cewek yang natap lu laper Xel" ujar Ifah dengan memutar bola matanya malas
"Ck, siapa yang bisa nolak pesona gua" ujarnya sombong
"Iyadah yang paling ganteng" ucap Ifah lalu memeluk Axel, dan Axel pun membalas memeluk Ifah yang membuat siswi pada heboh padahal ini cuman pelukan saudara.
"Tapi gua harus jagain lo dari mereka nih" lanjutnya lalu menatap tajam siswi siswi yang melihat Axel.
"Biarin ge gua juga acuh dah tobat, dh punya Nisa hehe" ucapnya terkekeh
Tiba tiba mereka memberhentikan langkahnya karena di depannya terdapat 1 orang cewek yang membawa bunga dan coklat, Ifah pun menatap Tajam cewek tersebut sedangkan Axel menatap cewek itu kepo, siswi yang berada di koridor pun langsung menatap mereka bertiga.
"H-h-ai Kak Iyan, ini aku bawain coklat sama bunga tolong di terima" ujar cewek itu gugup.
Axel pun melirik bunga dan coklat itu, dan tanpa basa basi langsung mengambil bunga dan coklat itu dari genggaman tangan cewek tersebut, sontak membuat Ifah terkejut begitupula dengan siswi yang melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IYAN (COMPLETED)
Teen Fictioncerita ini langsung gue pikirkan tak ada sekalipun plagiat dan jangan sekali kali memplagiatkan cerita ini karena ada hukumnya loh. **** Udah Ada Sequelnya **** 17++ Mengandung kata kata kasar Geng? Cinta? Alter ego? Masa kelam? Mau tau? Baca aja