|♪| 𝐁𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧

718 92 70
                                    

Githa tengah berguling-guling tanpa arah di atas ranjangnya. Gadis itu berpikir kalau reaksinya pada Kai berlebihan setelah mendengar cerita dari Joy yang gadis itu dapat dari kekasihnya, kalau Kai memang benar-benar tidak sengaja bertemu dengan Jennie-mantan Kai. Joy juga bilang kalau Bima kali ini serius, tidak seperti biasanya. Karena dulu Bima itu suka sekali memanas-manasi Githa kalau gadis itu bertengkar dengan Kai.

Dilanda keresahan yang membuatnya tidak tenang, akhirnya Githa berniat untuk meminta maaf lebih dulu pada Kai. Begitulah sampai gadis itu akan membuka ruang obrolan dengan kekasihnya, tapi tiba-tiba saja ada notif dari aplikasi instagramnya.

jenniediantha melakukan siaran langsung.

Karena rasa penasarannya, Githa beralih untuk membuka aplikasi sosial media tersebut dan menonton siaran langsung Jennie pada akhirnya. Hati Githa seperti diremuk setelah melihatnya.

Di sana ada Kai.

Di tempat yang sama dengan Jennie.

Tanpa ingin berlama-lama menyaksikan siaran langsung tersebut, Githa segera keluar dan membanting ponselnya ke sisi tubuhnya. Yang ia lakukan setelahnya adalah menendang kakinya ke udara dan menenggalamkan wajahnya di bantal sambil memaki pada Kai.

"TAU GITU NGAPAIN GUE NGERASA BERSALAH!!"

Teriakan Githa mungkin akan sampai ke bawah kalau ia tidak meredamnya menggunakan bantal di wajahnya. Perempuan itu sudah menangis sejak keluar dari siaran langsung Jennie. Githa bukan tipikal gadis yang cengeng, namun kalau menyangkut Kai entah kenapa hati gadis itu menjadi rapuh.

"Lo jangan nangis dong, bego ah!" Githa berkata pada dirinya sendiri sambil menghapus dan menyeka tetesan air matanya yang semakin banyak. Hidungnya bahkan memerah sekarang.

Bingung ingin melakukan apa untuk meredakan tangisannya, Githa lantas mengambil ponselnya dan membuka ruang obrolan grupnya yang berisikan Arin, Windy dan Joy saja. Bukan mengirim pesan, melainkan ia ingin melakukan panggilan video bersama sahabatnya itu.

Setelah berdering selama 5 detik pada masing-masing nomor, akhirnya Windy yang pertama kali mengangkat menjadi tempat pengaduan Githa yang pertama.

"Windyy, huaaa,"

Windy yang mendengar suara tangisan Githa langsung memfokuskan pandangan pada layar ponselnya yang dipenuhi dengan wajah sembab Githa kemudian di layar sebelahnya yang semula berdering kini menampilkan wajah Arin dan Joy tak lama setelah itu.

"Lo kenapa Git?" Tanya Windy khawatir.

"Huaa Windy, Arin, Joy,"

Githa tidak menjawab masih setia menangis tersedu-sedu. Layar ponselnya juga kini dipenuhi dengan wajah khawatir dari masing-masing gadis yang merupakan sahabat Githa.

"Gue tebak pasti masalah Kai." Joy mengutarakan pendapatnya dan ternyata Githa malah semakin menangis tersedu.

"Githa udah jangan nangis dulu. Coba jelasin kenapa lagi sama Kai?" Arin meminta Githa untuk tenang terlebih dulu, lalu menjelaskan kepada ketiganya penyebab gadis itu menangis malam ini.

"Hiks, gue kan niatnya mau minta maaf sama Kai. Terus pas gue mau chat, hiks, Jennie ternyata nge-live. Eh pas gue buka, ada Kai disana..."

Githa sebenarnya ingin menangis lagi, namun ia tidak bisa mengeluarkan air matanya. Jadi, kini ia menunggu respon dari teman-temannya.

"Lo liat Kai emang ngapain sama Jennie?"

"Dianya duduk doang sih Win. Cuma kan tetep aja..."

"Bentar deh, gue keluar dulu nanti masukin gue lagi ke video call-nya."

Choir [HUNRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang