Suara tapakan kaki terdengar menggema di sepanjang lorong. Suara tersebut berasal dari seorang pemuda tinggi yang mengenakan kaus dilapisi dengan jaket denim. Langkahnya terhenti ketika mendengar suara nyanyian yang bersumber dari ruangan musik. Dimana ruangan tersebut terletak tepat di sebelahnya saat ini.
Sean—nama pemuda yang merasa penasaran dan memilih untuk membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam ruangan tempat sumber suara nyanyian tersebut.
Disaat tangannya meraih gagang pintu untuk menjelajahi isi ruangan, yang pertama kali netra elang itu tangkap adalah tubuh seseorang yang duduk membelakanginya. Posisi keduanya terpaut cukup jauh, jadi Sean pertama-tama menutup pintu secara perlahan kemudian melangkah pelan untuk mendekati sosok yang masih menyanyikan sebuah lagu itu.
오랫동안 나 기다려온
Oraedongan na gidaryeoon
완벽한 사랑을 찾은 것 같아
Wanbyeoghan sarangeul chajeun geot gata
날 잡아줘서 힘이 돼줘서
Nal jabajwoseo himi dwaejwoseo
소중한 배려로 날 안아줘서
Sojunghan baeryeoro nal anajwoseo
너를 만난
Neoreul mannan
Setelah itu suara nyanyian berhenti. Sean tidak pernah mendengar lagu yang baru saja dia nyanyikan. Namun Sean tahu, kalau ia jatuh cinta ketika dia menoleh dan tersenyum kikuk padanya.
"Sean?"
Guncangan di bahunya berhasil membuat pemuda dingin itu tersadar dari lamunan akan cinta pertamanya. Ternyata yang dengan rusuh mengguncang bahunya adalah Kai. Memang saat ini Sean tengah berada di rumah pemuda tan bersama dengan Bima juga Chaka.
Kata Kai, dia butuh saran dan pendapat agar segera berbaikan dengan Githa. Nyatanya Chaka pun memiliki masalah yang sama. Lelaki jangkung yang juga hobi melawak itu ingin berbaikan dengan kekasihnya, Windy.
"Apaan?"
Balas Sean tak acuh seperti biasanya. Melihat respon Sean, Kai berdecak pelan sambil memutar bola matanya malas.
"Lo mah, bantuin gue dong... gue mau baikan sama Egi nih," pinta Kai memelas. Sean rasanya ingin memukul kepala sepupunya saat wajah pria tersebut menunjukkan ekspresi imut—bagi Kai dan amit untuk Sean.
"Jelek muka lo." Cerca Sean masih menatap tajam ke sang sepupu.
"Heh, jangan berantem dong lo berdua! Cukup gue sama Kai aja!" Seru Chaka, tiba-tiba ikut memelas.
Bima yang memang hubungannya paling tentram di antara ketiganya pun hanya bisa menghela nafas berulang kali. Sebenarnya untuk masalah Kai, Bima tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Kai, tapi kalau bisa menyalahkan pemuda itu, kenapa tidak? Hahaha.
"Lo punya rencana apa emangnya, buyung upik?" Tanya Bima disertai panggilan candaan untuk Kai. Tentu setelah itu pria yang duduk di sebelah Chaka mendapat delikan tajam dari oknum yang menjadi bahan ledekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choir [HUNRENE]
Teen Fiction[ON GOING] Muhammad Sean Fakhri, seorang lelaki dingin dan terkesan tak acuh yang berhasil membuat Arindita Rachel Kirana jatuh cinta untuk pertama kalinya. Namun karena sifat Sean, terkadang Arin berputus asa dan berfikir untuk menyerah saja. Ditam...