--Untuk para ibu yang luar biasa--
*Amalya Pov*
"Aruna, tidak usah menangis. mama sudah siap mau berangkat kerja!"
Ujarku dengan nada tinggi. Jarum jam tanganku sudah menunjukkan pukul 6.10. Sudah cukup siang bagiku yang biasa berangkat jam 6 pagi.
Lelaki kecil itu terisak menahan tangisnya.
"Aruna tidak bisa kancingin bajunya ma.." Sahutnya lirihKedua tanganku akhirnya meraih lengannya dan memutuskan untuk menggendongnya sampai rumah mama. Biasanya Aruna, lelaki kecil berusia 5 tahun yang lahir dari rahimku, yang meninggalkan bekas luka caesar sepanjang 10 cm, ia aku titip k rumah mama setiap berangkat kerja, dan akan aku jemput kembali sepulang kerja.
Rumah kami hanya terhalang 4-5 rumah, sehingga dia terbiasa melihat pemandangan seperti ini. Anak perempuannya yang berusia 29 tahun harus berjuang kerja keras untuk anak lelakinya sejak setahun lalu suamiku meninggal karena kecelakaan mobil.
"Aruna, kamu harus belajar menjadi anak yang mandiri. Ibu tidak bisa menemanimu sepanjang hari. Ibu tidak bisa memjadi ibu yang mengantar dan menemanimu sekolah. Ibu harus berangkat bekerja untukmu,nak. Untuk masa depanmu. Ibu minta bantuanmu.. Ayo kita jadikan hidup ini lebih mudah.. Ayah pasti akan bangga melihatmu dari surga.. Aruna janji ya!?"
"Iya bu.." Jawabnya sambil terisak
Aku tahu menjadi single parent tidaklah mudah. Semua adalah keputusanmu. Kamu tidak bisa menjadi semua peran wanita didunia. Tapi kamu bisa menjadi wanita tangguh untuk keluargamu.
----
Setelah menyetir selama kurang lebih 40 menit akhirnya aku sampai di kantor. City car merah ini sudah menemaniku hampir 1 tahun. Mobil ini percis mirip dengan yang dikendarai oleh almarhum papa Aruna. Sempat banyak orang yang berkomentar, kenapa harus mobil yang mirip, aku pun hanya bisa menjawab:
"Gak apa2 toh aku jadi merasa mas rifki masih menemaniku"

KAMU SEDANG MEMBACA
A untuk Anakku
Literatura FemininaAmalya seorang single parent dari anak berusia 5 tahun bernama Aruna. Ia terbiasa larut dalam kehidupan kerjanya untuk melupakan rasa kehilangan akan suaminya yang telah meninggal. hingga akhirnya dia bertemu lagi dengan masa lalunya, Athala. Athala...