"Bu mau makan siang dimana?" Mendengar pertanyaan Vinna, Leetha melihat jam di tangannya.
"KalCit yu Na."
"Saya gak bawa mobil Bu."
"Kan ada ojol." Vinna mengangguk setuju
"Mau jalan jam berapa Bu?"
"Sekarang aja yu. Kamu gak lagi ngerjain apa-apa kan?" Leetha merapikah meja kerjanya. Mengeluarkan beberapa lembar uang dari tasnya dan beranjak bangkit.
"Gak Bu. Tadi PO terakhir yang saya minta tanda tangan Ibu."
"Yaudah yuk, Pak Dio juga lagi keluar sama Pak Rama." Leetha keluar dari mejanya, menunggu Vinna yang sedang mengganti sendalnya dengan sepatu.
"Aku yang pesen ojolnya Na." Leetha sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Saya sekalian pulang aja ya Bu, gak ada urgent kan Bu?"
"Tadi udah izin Pak Dio?"
"Udah Bu. Katanya asal saya gak bawa Ibu pulang juga." Leetha memutar matanya jengkel.
"Udah dapat nih, ayo."
"Udah dimana Bu emang?"
Leetha memperhatikan lama benda pipih di hadapannya, memutar-mutar ponselnya sebelum menyerahkan ponselnya pasrah ke tangan Vinna.
"Aku gak tau, cuma tulisannya 5 menit lagi." Ujar Leetha. "..dan gak usah ketawa." Sambungan terakhir Leetha berhasil meloloskan tawa Vinna.
"Masih aja gak bisa baca maps Bu." Vinna mengecek ponsel yang diberikan Leetha.
"Udah mau sampe, lagi di gedung sebelah. Ayo Bu." Leetha mengandeng lengan Vinna keluar ruangan.
"Mau kemana Taa?" Suara Lia membuat Leetha menolehkan kepalanya.
"Mau keluar makan siang Mbak. Mau ikut?"
"Gak deh, gue mau langsung balik aja." Setelah mendapatkan jawaban, Leetha dan Vinna kembali melanjutkan langkahnya. Mengobrol dengan topik acak sebelum kembali berhenti di meja resepsionis.
"Hai Mbak Bening." Vinna menyapa Bening yang sedang duduk santai.
"Hai Bu Vinna, mau pada kemana?"
"Mau ke KalCit nih, mau ikut gak Mbak?" Leetha membuka suaranya.
"Ih mau, tapi nanti aku nyusul aja. Si Lusty belum balik nih."
"Kemana emang Mbak dia?" Vinna bertanya ingin tahu.
"Gak tau saya juga Bu. Saya pasti nyusul kok, karena sekarang jatah saya pulang duluan." Bening menyeringai senang.
"Ya udah kalau gitu, kita duluan ya mbak. Nanti kabar-kabaran aja ya."
Leetha dan Vinna berjalan menuju gedung tengah, dimana Lift dan tanggak darurat berada. Memilih menaiki lift mereka menunggu di depan kotak besi yang indikatornya masih menunjuk jarum diangka 2.
"Mau makan apa Na?"
"Terserah, Ibu mau apa?"
"Gak usah panggil Bu, lama-lama jengah aku tau gak!" Jengkel Leetha.
"Yee kan Ibu emang atasan saya." Balas Vinna acuh.
"Nih liat nih udah jam 12, tinggalin itu Ibu."
"Belum Bu, nih lihat masih jam 11.59." Jawab Vinna menunjukkan layar ponselnya.
Mendengus, Leetha mengalah dan melontarkan tanya lainnya. "Kok tumben gak bawa mobil Na?"
KAMU SEDANG MEMBACA
end | Let Me Know
General Fiction"Jadi 'anak' kesayangan itu enak." Kata Taleetha, Leader HRD GA TReasars Grup. Leetha, atau biasanya dipenggal menjadi 'Taa' kembali mempertanyakan keberuntungan yang setiap hari menemaninya, tetapi selalu hilang setiap hari Sabtu. 'Oke, bukan men...