Dua puluh empat

4.1K 435 53
                                    

Leetha mengerjapkan matanya, melihat sekelilingnya heran. Sedetik kemudian dirinya baru sadar jika masih berada di mobil. "Kenapa? Pusing?" Leetha menoleh ke sumber suara.

"Sini coba, lucu banget si kamu." Ursa mengangkupkan tangan besarnya di dagu Leetha, bahkan telapak tangannya mampu meraup hampir seluruh wajah Leetha. Padahal wajah Leethe tertutup masker, hanya Ursa yang tau di bagian mana dari wajah Leetha yang terlihat lucu.

"Masih jauh ya Mas?" Leetha mengusak sebelah matanya sambil merentangkan kedua tangannya keatas, merenggangkan badannya yang lumayan terasa pegal.

LMasih lumayan jauh, kamu cuma tidur setengah jam doang." Ursa menjawab. "Kok bangun?" Lanjutnya bertanya.

"Aku pengen ke toilet." Pinta Leetha.

"Iya, nanti rest area di depan kita mampir ya. Kamu kasih tau Ibu dulu." Leetha mengangguk, mengambil ponselnya di dalam tas dan segera menghubungi nomor Ibunya. Cukup lama nada tunggu terdengar, sebelum suara Randu yang malah terdengar.

"Kenapa dek?"

"Adek pengen pipis, nanti mampir rest area dulu ya Bang." Balas Leetha.

"Iya, abang nggak jauh dari mobilnya Ursa kok." Balas Randu mengiyakan. "Kamu bangun tidur?" Randu melemparkan tanya yang lain.

"Iya bang, adek ngantuk."

"Yaudah, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Menurunkan ponselnya, Leetha beralih membuka aplikasi whatsapp untuk memastikan sekiranya apa ada yang membutuhkan dirinya. Di bawah grup yang mengisi posisi teratas, ada chat room milik Vinna yang berisi 5 pesan belum dibaca. Membukanya, Leetha membaca pesan untuknya itu. Jemarinya memilih ikon telepon di layar, menempelkan kembali ponselnya di telinga.

"Assalamualaikum Na, maaf tadi aku tidur." Sapa Leetha dengan tambahan penjelasan keabsenan sementara dirinya.

"Waalaikumsalam Bu. Itu yang pipa buat kolam lagi dijalan. Mau ditaruh dimana Bu nanti?"

"Gudang aja Na, kunci gudangnya ada di laci kok."

"Oke Bu, makasih ya Bu."

"Ya sama-sama."

Beralih pada Ursa, si pria sudah memposisikan mobilnya di jalur kedua dari sebelah kiri saat dirinya melihat plang yang bertuliskan tanda rest area berjarak 30 meter di depannya.

"Mas tadi liat ada logo kfc atau mcd ngga di plangnya?" Tanya Leetha.

"Kenapa? Lapar?" Leetha menggeleng pelan. "Aku pengen es."

Ursa menyerngit heran sebelum melemparkan jawaban. "Dingin loh, idungmu aja meler gitu."

Leetha mengeluarkan cara jitunya, memandang harap Ursa dengan tatapan menggemaskan. Ursa yang berikan serangan langsung hanya mampu terpaku memandang kedua manik Leetha. Padahal tadi ngambek, sekarang coba liat. Pikir Ursa.

"Iya nanti Mas beliin ya." Kalah sudah, bagaimana jadinya kalau mereka menikah nanti? Kalau Ursa di hadapkan pada permintaan yang aneh-aneh dari Leetha, sudah dipastikan Ursa kalah telak.

Ursa memasang sen arah kirinya ketika berhasil melihat pintu masuk rest area.

"Kamu mau apa? Mas aja yang pesen, kamu ke toilet sana." Tanya Ursa sebelum dirinya keluar dari mobil. Dengan setia Ursa menunggu Leetha keluar dari mobilnya.

end | Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang