bagian lima

310 39 6
                                    

Rasanya, Annya ingin berteman dengan Siyeon. Random sekali. Karena mendengar dari mulut Haechan sendiri, Haechan yang satu kelas dengan Jeno.

Mengatakan bahwa Jeno menyukai Siyeon.

"Siyeon anak ipa?" tanya Annya kepada Sanha, yang sedang memakan ice cream berdua dengan nya.

Sanha menggeleng lalu mengucapkan, "Siyeon? Park Siyeon? Anak Unggulan dua kan?"

Annya menaut, "Mungkin, mungkin namanya Park Siyeon," ucap gadis itu sambil menaikkan bahu nya.

"Jadi? Mau gue kenalin ke Siyeon?"

"Ya, dan gue juga pengen temenan sama Siyeon," balas Annya sambil melihat ke segala arah lalu melihat ke arah Sanha lagi.

"Mau ke unggulan dua sekarang?" 

"Sekarang?"

Sanha menangguk, sedangkan Annya membuang kertas untuk menutupi cone ice cream itu ke tempat sampah. Annya berdiri di samping Sanha, "Yakin? Sekarang?" tanya Sanha kembali meyakinkan Annya.

Annya mngangguk sambil berkata, "iya lah. Gue kan nggak ada niat mbully. Cuma mau temenan, menambah temen," jelas Annya.

Sanha masih melihat ke arah depan, lalu melihat ke arah Annya kembali. Melihat Annya dengan tampang seperti tidak yakin dan sepertinya akan terjadi apa - apa. 

"Apa sih?" Tanya Annya risih kepada Sanha.

Tenang, Sanha udah biasa dengan sifat galaknya Annya. Annya galak sedari kecil.

"Enggak," ucap Sanha sambil menggelengkan kepala nya, dan melambaikan tangan nya.

"Yaudah, kalo gitu berangkat ke unggulan dua," ucap Annya sambil menggandeng tangan Sanha dan berjalan cepat menuju kelas unggulan dua.

Di perjalanan, Annya menanyakan bagaimana sosok Siyeon. Apakah se frekuensi dengan Jeno? Sampai Jeno bisa suka dengan Siyeon? Annya sangat ingin tahu bagaimana sosok Siyeon. Karena, Annya tidak percaya bagaimana sosok sedingin dan se angkuh Jeno, bisa jatuh hati dengan seorang wanita.

Sebenarnya tidak mustahil sih Jeno menyukai seorang wanita.

Karena, Jeno juga manusia. Punya hati juga sama seperti Annya maupun Sanha.

Akhirnya, Sanha dan Annya sampai di depan lorong kelas unggulan dua. "Ini kan kelasnya?" tanya Annya sambil mengintip ke dalam lorong yang ada ruang kelas unggulan kedua tersebut.

"Iya, langsung masuk aja, gue udah kenal banyak sama anak unggulan dua," jelas Sanha sambil berjalan duluan di depan Annya, dan di ikuti oleh Annya di belakang nya.

"CIAA, anak unggulan mah maunya kenalan sama anak unggulan. Nggak mau kenalan sama anak ipa ips," ucap Annya dengan nada mengejek dan menjahili Sanha.

"Bukan gitu Annya. Gue sama anak unggulan kan kalo ngumpul di aula sering bareng," ucap Sanha menjelaskan kepada sahabatnya yang lumayan cerewet dan kepo itu.

"Mentang - mentang unggulan sama unggulan kalo kumpul bareng. Lihat aja nanti kalo gue kelas 12 masuk kelas unggulan," ucap Annya dan hanya di aminkan oleh Sanha.

Aslinya Annya dulu masuk kelas unggulan satu, bareng Sanha. Cuma, Mark nggak mau Annya jadi pribadi yang sombong kalo masuk kelas unggulan. Jadi, Annya di masukin ke kelas IPA. 

Yang masuk kelas unggulan itu, berarti nilai IPA dan IPS nya seimbang dan bisa di kedua mata pelajaran. Sanha sama Annya itu ketemu waktu TK. Waktu TK Annya pemdiem banget, karena mendapat penjagaan yang ketat dari Mark, agar tidak ada yang bisa melukai Annya. 

Sampai - sampai pada saat Annya sekolah sewaktu TK. Annya di selalu di lingkari oleh 6 penjaga. Itu perintah Mark.

"Permisi, ada Siyeon kagak?" tanya Sanha kepada Soobin selaku ketua kelas unggulan dua.

"Siyeon?" ucap Soobin sambil pandangan nya berkeliling kelas, "Itu Siyeon. Mau ngapain bro?" tanya Soobin sambil membenarkan kacamata. Soobin memakai kacamata, tapi bukan kacamata culun. Melainkan yang keren gitu, pokoknya kacamata yang biasanya di pake. 

"Sahabat gue mau ngajak kenalan," ucap Sanha sambil menunjuk Annya yang berada di sebelah belakang nya, sedang mengamati wajah Siyeon yang sedang membaca buku sambil menggunakan earphone.

"Jadi boleh masuk kan?" tanya Annya kepada Soobin.

Soobin diam sebentar, belum menjawab pertanyaan Annya. "Kalo bukan anak unggulan nggak boleh masuk, Nya."

Annya yang sudah berjalan seketika berhenti, dengan ekspresi wajah yang terkejut. 

Lalu Soobin dengan Sanha tertawa terbahak - bahak. Gelak tawa mereka memenuhi ruangan kelas Unggulan dua. "Bercanda Nya, masuk aja," ucap Soobin mempersilahkan Annya yang masih memasang ekspresi terkejut nya.

Annya memasang wajah marah, "Awas aja lu Bin, gue kelas tiga masuk Unggulan satu, biar sekelas sama Sanha. Ya ga Ha?" tanya Annya ke Sanha setelah menunjuk Soobin.

Lalu Annya kembali berjalan menuju meja Siyeon. Annya kenal dengan semua anak unggulan dua. Tapi, tidak terlalu akrab sih.

Kelas unggulan jika sedang tidak ada guru, tidak seperti yang kalian bayangkan.

Jika tidak ada guru, kelas unggulan bukannya membaca buku.

BUKAN!

Tetapi kelakuan mereka sama seperti anak IPA maupun IPS pada umumnya. Tetapi, kelebihan nya mereka di sini unggul di mapel IPA dan IPS.

Annya sampai di depan bangku Siyeon di pojok belakang. Denah bangku Siyeon sama dengan bangku Jeno. "Kenalin Annya Lee, IPA 1" ucap Annya sambil mengulurkan tangan nya kepad Siyeon.

Siyeon hanya melirik Annya sekilas. Lalu, beranjak berdiri dan berjalan keluar kelas.

Seisi ruangan melihat ke arah Annya. 

Annya menarik kembali tangan nya yang ingin bersalaman dengan Siyeon tadi.

'Oke Park Siyeon. Lo udah buat gue malu,' ucap batin Annya.

Soobin menghampiri Annya. "Gak papa Nya. Lo bukan orang pertama yang di gituin sama Siyeon," jelas Soobin kepada Annya.

Oke.

Annya langsung memutuskan keluar kelas unggulan dua bersama Sanha. "Tuh, kan Nya. Gue bilang juga apa. Yakin lo mau temenan sama Siyeon? Yang ada kalo lo masuk jurang bukannya di tolongin, dia malah nyelonong aja," ucap Sanha menceramahi Annya.

"Hust. Lo itu nggak membantu sama sekali Sanha," ucap Annya sembari memberikan tatapan maut nya kepada Sanha.

Sanha menghela napas nya, "mending lo sahabatan sama kembaran Jeno aja. Kalo Siyeon dan sebelas dua belas sama Jeno."

Annya berpikir.

Benar juga kata Sanha. Kenapa dirinya sangat ingin berteman dengan Jeno? Kenapa dirinya ingin sekali?

Ah, Annya kamu sakit!


Here After 3

MAAF YOROBUN! LAMA UPDATE! AKU LAG DI TAHAP ISTIRAHAT DARI DUNIA PER WATTPAD AN

[3] Here After 3 - Annya Lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang