bagian dua puluh empat

174 28 5
                                    

Ig : zezeuss1





🚀🚀🚀





Saat ini pulang sekolah. Annya sengaja menunggu sekolah sepi, untuk berbicara berdua dengan Jaemin. Annya sadar, perlakuannya kepada Jaemin selama ini selalu semena - mena dan seenaknya.

Sampai pada akhirnya seseorang yang Annya tunggu - tunggu tiba.

"Na Jaem!" panggil Annya sambil melambaikan tangannya.

Saat ini mereka berada di parkiran, parkiran sekolah sudah sepi. Hanya menyisakan beberapa murid ekskul musik yang terdengar sampai parkiran sekolah.

Annya menghampiri Jaemin.

"Jaemin. Aku, aku mau m-minta maaf," ucap Annya gugup sambil memandang ke arah sepatu nya.

Jaemin otomatis terkejut mendengar Annya yang tiba - tiba meminta maaf.

Belum sempat Jaemin menjawab, Annya berbicara lagi. "Iya aku tau kamu nggak bakal maafin aku. Aku selalu semena - mena sama kamu selama ini, aku nggak mikirin perasaan kamu, aku ng—"

"Kata siapa?" tanya Jaemin sambil tersenyum.

Jaemin mengelus puncak kepala Annya, membuat Annya terkejut melihat reaksi Jaemin yang tidak marah kepadanya. Jaemin menurunkan telapak tangannya dari puncak kepala Annya, yang tidak lebih tinggi dari nya.

"Udah Nya, yang berlalu biarin berlalu. Jangan di ungkit - ungkit lagi," ucap Jaemin tenang.

"Jadi gimana? Di maafin kan?"

"Marah aja enggak, mau di maafin apanya?" ucap Jaemin. Annya tersenyum. Ternyata Jaemin orang baik. Di sini Annya belajar, jangan menilai seseorang karena satu masalah sepele yang telah terjadi.

"Nya.."

"Ya?"

"Aku suka kamu."





🧚🏻🧚🏻🧚🏻




Hari ini Minju di tugaskan kepada guru untuk mengirimkan lembar tugas ke ruang guru. Makanya Minju pulang sedikit terlambat, tadi katanya Sanha mau nungguin Minju. Ternyata di tinggal.

Setelah menaruh lembar tugas ke ruang guru. Minju menuju ke parkiran sekolah untuk pulang. Iya, hari ini Minju membawa mobil.

Sayup - sayu terdengar, dua orang sddang berbicara di parkiran sekolah. Minju berhenti di sebuah mobil, untuk melihat siapa yang berbicara.

Itu... Annya dan Jaemin.

Jaemin, ngapain megang puncak kepala Annya. Mereka pacaran? Tapi, tapi Annya bilang Annya suka ke Jeno.

"Ngintip lu?" Minju di kejutkan suara seorang lelaki. Minju langsung berbalik, menemukan keberadaan Jeno dengan wajah datar nya seperti biasa.

"Hust, diem," ucap Minju sambil menarik lengan Jeno agar tidak terlalu maju keluar dinding, dan terlihat oleh Jaemin dan Annya juga.

"Ngapain sih? Nggak penting banget," ucap Jeno sewot.

Minju berdecak sebal karena Jeno terus saja berbicara, "iya tau nggak penting buat lo. Tapi ini penting buat gue, jadi lo tolong bantu gue dengan cara nggak keluar dari dinding ini bentar," ucap Minju dengan tangan yang di kepalkan menjadi satu.

"Iya, lo diem jangan banyak bacot," ucap Jeno datar sambil membalikkan tubuh Minju.

Minju merutuki Jeno, sambil berbisik. "Orang yang bacot dari tadi juga siapa."

[3] Here After 3 - Annya Lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang