bagian empat belas

193 33 2
                                    

- instagram : @/zezeuss1

💫💫💫

Semenjak Minju menaruh perasaan nya kepada Jaemin. Annya dan Minju berteman dekat, tapi tetep Annya tidak meninggalkan Sanha begitu saja. Memiliki sahabat baru, bukan berarti sahabat lama di tinggalkan bukan?

"Udah mau pulang ya?" tanya Minju sambil menghampiri Jaemin yang sedang menaiki motornya, dan memakai helm full face nya itu.

"Iya, ini mau cepet - cepat pulang. Capek sekolah seharian," ucap Jaemin sambil mengeratkan helm nya itu.

"Nggak nunggu Jeno?" tanya Minju basa - basi. Sambil memegang ransel nya.

"Jeno pulang naik kendaraannya sendiri."

"Kalo gitu,,,, aku boleh,,,, numpang?" tanya Minju dengan ragu kepada Jaemin yang sudah ada di atas motor, dan hendak menyalakan motor nya.

"Mama kamu nggak jemput?"

Minju berpikir, alasan apa lagi ya? "Sibuk katanya di suruh naik Taxi, tapi aku nggak liat Taxi dari tadi," ucap Minju dengan nada sedih. Juga pandangan yang menatap Jaemin dengan puppy eyes andalannya itu.

Jaemin paling tidak bisa melihat perempuan memohon dengan sangat lucu. Jaemin sangat lelah sekolah seharian, tapi melihat Minju,,,, Jaemin akhirnya mengijinkan Minju untuk naik motor nya.



🌷 🌷🌷


Sedangkan Annya sedari tadi memutari sekolah mencari Minju, yang katanya akan bersama - sama menaiki Taxi. "Ini Minju mana sih? Katanya mau pulang bareng, tau gitu gua minta jemput," ucap Annya dengan menggerutu.

Sekolah sudah lumayan sepi.

Hanya ada beberapa murid ekskul, dan beberapa organisasi yang sesang menjalankan misi nya. Petugas kebersihan yang sedang membersihkan masing - masing kelas, guru - guru yang bersiap untuk pulang.

Sampai pada akhirnya, Annya tertuju pada seorang yang sedang berjalan di ujung sana.

Itu,,,,

Lee Jeno bukan?

Annya kira Jaemin dan Jeno pulang bersama. Ternyata Jaemin pulang duluan, sedangkan Jeno ngapain lama - lama di sekolah?

Samperin ah.

Annya berjalan mengejar Jeno. Jeno itu ganteng, pinter, menawan, tapi sayang dingin.

"Nggak pulang bareng Jaemin ya, Jen?" tanya Annya sambil berjalan di sebelah Jeno. Sedangkan Jeno masih melihat ke depan, dan melihat Annya ke depan lalu melihag ke arah depan lagi.


Pertanyaan bodoh macam apa itu?

Annya merutuki dirinya yang bodoh. Pertanyaan itu lebih bodoh, tapi dirinya lebih bodoh dari pertanyaan itu karena ia yang mengatakan pertanyaan itu. Sama - sama bodoh, kecuali Jeno.

"Ini gue masih di sini, kalo gue bareng Jaemin, ya gue udah nggak di sini," ucap Jeno. Syukurlah Jeno mau menjawab pertanyaan Annya, meskipun Annya rasa itu sedikit Sewot, tapi tidak apa - apa. Annya merasa bodohnya itu sedikit terkikis.

Annya mencari cara berteman dengan Jeno. Tapi, cara apapun juga Jeno sepertinya tidak ingin memiliki teman? Demen banget hidup menyendiri?

Mereka terus berjalan. Sampai akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah. Jeno juga sudah menaiki motornya, dan memasang helm nya. "Lo ngapain ngikutin gue?" tanya Jeno sambil melihat Annya dengan tatapan datar.

"Mau nebeng kan?"

"Lo?" tanya Jeno sambil menunjuk Annya, "nebeng gue?" lanjut Jeno sambil menunjuk dirinya sendiri.

[3] Here After 3 - Annya Lee ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang