Jaemin dan Annya sedang menikmati jajanan tradisional khas korea yang Jaemin bawa yaitu *Kkultare. Manis, tapi tidak terlalu manis, perpaduan kacang almod, kacang walnut, dan kacang tanah sangat pas. Di baluri dengan madu putih dan gula.
*Kkultare = Salah satu jajanan yang mirip dengan kembang gula ini berbentuk gulungan benang-benang gula dan madu berwarna putih. Benang-benang gula dan madu ini berisi kacang walnut, kacang tanah dan juga almond.
Annya memakan Kkultare itu dengan satu suapan kecil. Matanya langsung berbinar melihat makanan yang di bawa Jaemin malam hari ini.
"Mama buat ini sendiri, Nya," ucap Jaemin sambil meminum kopi starbucks nya, dan sesekali memakan Kkultare nya juga.
Annya mengelap sekitar bibir nya, "Beneran?" tanya Annya sambil memakan kembali makanan enak buatan rumah itu.
"Iya, akhir - akhir ini mama suka bikin jajanan tradisional sama cake dan roti. Di bantu sama beberapa orang sebenernya, bukan mama sendiri yang bikin. Tapi, ada beberapa roti yang mama buat sendiri dari bahan - bahan sampai langkah - langkah nya," ucap Jaemin panjang lebar.
Bibi nyambung ke pembicaraan Jaemin dengan Annya, besama dengan suami nya. Pak satpam di rumah Annya. "Buka toko roti aja mama nya, ini enak banget," ucap Bibi yang ikut makan bersama Annya dan Jaemin.
Jaemin terkekeh sambil melihat ke bawah lalu melihat ke arah bibi. "Iya bi. Rencananya emang mau buka toko roti, mama udah dari dulu ngidam buka merk toko sendiri," jelas Jaemin sambil membuang kopi nya itu ke tempat sampau terdekat.
Bibi menyenggol pundak Annya. "Apa?" tanya Annya sambil sedikit berbisik, dan melihat bibi dengan satpam secara bergantian.
"Itu pacar non ya?" tanya pak satpam sambil menyeruput kopi nya.
Annya menggeleng kan kepala dengan kukuh, "bukan.... jangan aneh - aneh dong pak," ucap Annya sambil dengan ekspreksi wajah yang sebal.
Sampai pada akhirnya Jaemin kembali dan menanyakan, "kenapa? Barusan ada apa?" tanya Jaemin sambil duduk di kursi yang ada di sana.
Suasana malam ini sangat indah. Tidak pernah Annya duduk di dekat pos satpam malam hari begini, sambil memandang langit malam, Jaemin datang sambil membawakan suasana baru yang sebelumnya hancur karena ulah papa nya sendiri.
"Nggak ada apa - apa," jawab Annya sambil tersenyum.
"Kkultare nya bibi bungkus taruh dalem ya," ucap Bibi sambil menutup Klultare itu kembali, Jaemin menahan tangan bibi.
"Panggil aku Jaemin ya," ucap Jaemin sambil tersenyum, lalu melepas kan tangan nya dari pergelangan tangan Jaemin.
Bibi dan pak Satpam hanya mengangguk. Sementara itu Annya berdiri dan menawarkan Jaemin untuk masuk ke dalam rumah, "mau masuk? Di sini dingin," ucap Annya sambil menunjuk rumah nya.
Jaemin menggeleng. "Di sini aja. Bentar lagi aku mau pulang."
Annya berdecak kesal, "setidaknya kalau mau pulang pamit dulu ke mama," ucap Annya sambil melipat tangan nya di dada.
Setelah berpikir sebentar, Jaemin meng-iya kan ajakan Annya untuk mampir sebentar ke dalam rumah nya. Di perjalanan melewati taman Annya, Jaemin tidak membuka pembicaraan karena bingung mau berbicara tentang apa.
Jaemin dan Annya juga baru berteman.
Annya membuka pintu rumah nya itu, dan memasuki ruang tamu rumah mereka yang megah itu. Langsung terpampang foto keluarga Lee di sana. Papa Annya, Mama Annya, dan Annya sendiri selaku anak tunggal keluarga mereka.
"Bentar ya, kamu duduk dulu aku panggilin mama. Kamu mau minum apa?" tanya Annya sekalian menawarkan Jaemin minum. Jaemin menggeleng lagi.
"Nggak usah, Nya. Aku mau pulang, habis pamit mama kamu aku mau langsung pulang," ucap Jaemin. Annya hanya mengangguk lalu memanggil mama nya yang ada di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Here After 3 - Annya Lee ✓
De Todo[END] Masa lalu ku hanya berisi luka. The Next of Here After 2 copyright ©zezeuss , 2020