Jiae mulai mengumpulkan nyawanya saat tidurnya terusik tadi, entahlah tapi ada saja yang mengganggunya tidur jika pagi sudah menyambut.
"Mau sampai kapan kau tertidur astaga ...." suara Suga terdengar membuat gadis itu membalikkan badannya menghadap suami virtualnya yang tengah menunggunya bangun.
"Iya ... aku bangun sekarang." ucap Jiae dengan malasnya berusaha bangun dan mendudukkan dirinya sembari mengumpulkan jiwanya.
Namun saat dirinya mengumpulkan jiwanya kepalanya terasa berat sekali, entah sudah jam berapa sekarang dan terlihat lelaki di sebelahnya telah mengenakan pakaian rapi.
"Jam berapa ini?" tanyanya dan Suga menyalakan layar ponselnya memperlihatkan waktu kepada Jiae.
Angka sudah menunjukkan jam 11 siang dan dirinya baru bangun sekarang, pantas saja kepalanya terasa sakit.
"Wae?" tanya Suga.
"Kepalaku sakit sekali." keluh Jiae memijit pelipisnya.
Suga beranjak dari kasurnya, "tunggu sebentar, aku sudah membuatkan sarapan untukmu. Aku akan membawanya kemari."
Jiae memperhatikan kepergian Suga dan sesekali gadis itu menguapkan sepuasnya untuk mengurangi rasa kantuknya namun rasa pening di kepalanya terus berdenyut hingga dirinya merasakan ada cairan kental mulai mengalir pelan pada area hidungnya.
"Aku mem- yah, hidungmu."
Suga meletakkan piring berisikan sarapan Jiae dan segera menarik beberapa lembar tisu lalu menghampiri gadis berambut pirang itu.
"Waeyo?" tanya Jiae kebingungan dengan perlakuan suami virtualnya.
Suga duduk di sebelahnya dan menariknya mendekat, tangannya dengan cepat memilih tisu tersebut lalu menancapkan nya pada lubang hidung gadis itu.
"Ahh ... mimisan?" tanya Jiae tapi lelaki itu tidak bersuara sama sekali.
Suga bekerja dalam diam, lelaki itu segera pergi mengambil segelas air bersamanya dan membawakan piring yang sempat diletakkannya tadi kepada Jiae sekarang.
"Ayo makan," ucap Suga. "Aku tidak mau melihat mu sakit."
Wajah diam Suga membuat Jiae terkekeh, lelaki itu tampak masa bodoh dan bersikap seolah tidak perduli namun lihatlah bagaimana perhatiannya lelaki itu.
"Ayo makan." tuntut Suga dan sudah menyodorkan suapan pertama kepadanya.
Setelah menyelesaikan sarapannya lelaki itu pergi mencuci piring dan Jiae mengikutinya kemudian duduk di meja makan memperhatikan punggung lelaki itu.
"Apa kepalamu masih sakit?" suara Suga terdengar membuatnya menggelengkan kepalanya walau lelaki itu tidak bisa melihatnya.
"Tidak."
Tak lama kemudian Suga ikut duduk di sebelahnya dan membawa sebuah buku untuk mencatat sesuatu di sana, Jiae pun memperhatikan lelaki itu.
"Apa yang sedang oppa tulis?"
"Makanan yang bisa membuatmu cepat sehat."
.
.
.Hayo, gimana nih?
Manis gula tidak tipikal Suga dan Jiae ini🤭Bagaimana Suga care kepada Jiae UwU sekali, halunya sampai tidak ke kalian? ㅋㅋㅋ
Oh ya sekedar info, aku bakalan bikin short version untuk semua shipper.
Kabar baik sekali ya! Selamat menunggu update-an selanjutnya yang tidak kalah UwU!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Roommate [ BangLyz ]
أدب الهواة[ BTS × Lovelyz ] Sebuah acara variety show yang mengharuskan mereka para idol untuk hidup satu atap rumah. Apa saja yang akan mereka lakukan bersama? • Story by KittHwang Cover by @peachoo❤ ©April 26, 2019