P R O L O G

16.2K 910 351
                                    

ini adalah cerita yang pertama di buat dengan sentuhan hati. pikiran dan juga pengalaman. semua di tumpahkan di sini, ada banyak tawa, air mata, dan penuh makna.

-kita akan mulai kisahnya,

oOo

Seorang gadis yang sangat haus kasih sayang. Gadis lugu yang mempunyai banyak penderitaan, namun gadis itu menutupi dengan keceriaannya.

"Semua orang menjauhiku. Aku benci kehidupan ini, tapi apa daya seorang mahluk hidup tak bisa merubah takdir." "Aku mau seperti mereka. Aku mau bebas. Aku mau merasakan kenikmatan hidup. Aku mau di cintai. Aku mau di sayang."

-Ghea

"Kakak!! Jangan pergi!" - Ghea Adisti.

"Semenjak kepergian lo kak, gue gak punya lagi yang namanya kasih sayang. Mereka benci sama gue kak!" - Ghea Adisti.

"Ternyata lo licik ya Ghe! Lo ngerebut semua kebahagiaan gue!!" - Mona cika.

"Lo itu beban tau gak?" - Glenmore.

"Aku benci kakak!! Kenapa kakak harus suka dengan orang yang aku cintai?!" - Fina Adisti.

"Gue benci lo Ghe!! Lo pantes buat dapet semua ini!" - mona cika.

"Jadi anak nyusahin aja!! Dasar anak gak tau diri!!" - hero.

"Bangun kamu!! Jangan manja!!" - Geni Adisti.

"Lo parasit Ghea!!" - Medona.

"Kamu jangan diam saja, karena masa lalu yang kelam, dia itu hanya masa lalu, kenangan buruk bersamanya itu hanya masa lalu. Kamu harus bisa buktiin kalau kamu itu kuat, kamu bisa melupakan dan melawan masa lalu kamu bersamanya, karena semuanya itu akan hilang seiring berjalannya waktu." - Ghea Adisti.

" Jangan suka benci sama orang, di benci itu gak enak." - Ghea Adisti.

"Gue suka sama lo Ghe!! Tolong bangun!! Gue gak percaya kalau lo punya penyakit separah ini!!" - Glenmore.

"Selamatin dia Glen!! Dia lebih penting!! Cepet!" - Ghea Adisti.

"Lo harus bales semua perbuatan lo Glen!! Gue bakal ngerebut dan ngehancurin orang-orang yang lo sayangi!" - Zeron.

"lo tau gak apa yang terbaik dalam hidup gue? Yaa, bertemu dengan orang sebaik lo." - Glenmore.

"lebih baik jadi diri sendiri, dari pada munafik menjadi orang lain!" - Glenmore.

"Dulu gue benci lo!! Tapi sekarang gue suka lo." - Glenmore.

"Apa ini bakal jadi pertemuan terakhir tuhan?" - Ghea Adisti.

Gue sayang sama lo!! Tolong bangun!!
Gue sayang sama lo!! Tolong bangun!!
Gue sayang sama lo!! Tolong bangun!!

***

"Bangun anak manja."

Ghea membuka matanya perlahan, perempuan penuh ceria, tetapi keceriaan itu seakan musnah begitu saja. Semenjak tiga tahun lalu mereka semua membencinya, tak ada yang mau berteman dengannya. jangankan teman, keluarganya saja menjauhinya. Bolehkah waktu berputar mundur saat kebahagiaan itu menyelimuti dia?

"tolong kebahagiaan balik lagi kepada diriku."

Perempuan yang menjadi kambing hitam antara pembunuhan dengan kebencian, semuanya di lampiaskan kepada perempuan ceria ini. Mungkin untuk sekarang hanya ada sedikit kebahagiaan yang bisa dihitung oleh jari.

"Kenapa kamu tidur di sini, Bitch! Tengah malam baru pulang abis melayani berapa om-om? Dasar perempuan pelacur."

Ghea terbangun, menatap ayahnya sedu. "Aku bukan jalang pah, lagian kalau aku pulang malam apa papah peduli?"

"Ya! saya emang gak pernah peduli kalau kamu pulang malam pun, kalau bisa kenapa gak pulang aja selamanya."

Pria paruh baya itu melanjutkan kata-kata tidak pantas yang ingin ia lontarkan kembali, "Entahlah, kalau tidak karena anak kesayanganku mungkin kamu sudah tak tinggal disini lagi, lagi pula tak ada yang menginginkan keberadaanmu."

Ghea mendengar suara ayahnya yang menekan namanya, Perlahan air mata Ghea mulai turun. bayangkan betapa sakit hati seorang anak yang di katai jalang. "Coba saja aku mampu membeli rumah untuk diriku sendiri, mungkin aku bisa lebih tenang sekarang," umpatnya.

Ini kisah ku, ayolah buka matamu! Masih banyak orang-orang yang mau hidup seperti dirimu, jangan pernah mengeluh lagi. Aku adalah seorang gadis yang bernama Ghea Adisti, cantik? Pintar? Selalu dapat penghargaan di sekolah? Kalian tidak perlu meragukan itu.

Ghea itu bisa kalian katakan ia sempurna? Tapi tunggu, tidak! Kehidupannya terlalu kacau. Ini rumit, tak semudah yang kalian bayangkan.

Ghea masuk kedalam rumahnya, tak menghiraukan caci makian papanya lagi. Entahlah ketika Ghea melihat ibunya sedang menonton bersama Fina, hatinya begitu tertusuk. Ghea pun ingin seperti itu, bukan hanya mengurung diri didalam kamar sendiri itu sangat membosankan.

Fina Adisti adalah adik kandung Ghea. Fina selalu mendapat kasih sayang orangtua mereka dan semua keluarga besar mereka, tapi itu semua berlawanan bagi Ghea. Ghea begitu dibenci dalam keluarga ini, bahkan mereka semua memblokir nomor ponsel Ghea.

Hidup di keluarga Adisti itu berat. Nama itu di ambil dari nama belakang Kakek mereka. Keluarga yang begitu keras mereka tak segan-segan akan mencoret atau menghapus nama bawaan itu kepada orang yang curang, tak berpendidikan, apa lagi sampai membunuh seseorang. Itu akan membuat Kakek mereka merasa malu.

Ghea berlari ke kamarnya sebelum ibunya Geni ikut memaki seperti papanya Hero.

Setelah melewati tempat adegan kemesraan antara ibu dan anak, hati Ghea tertusuk, ia pun ingin seperti itu juga. Tapi apa daya, seorang mahluk hidup tak bisa merubah takdir bukan?

Ghea menutup pintu kamarnya lalu bersandar dibalik pintu. Menangis tersedu-sedu.

"Tuhan, doaku hanya 1 dan itu selalu sama, Tuhan. Aku hanya ingin mereka semua menganggap keberadaanku."

Ghea [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang