Han Keina begitu bersyukur karena ia telah mendapatkan pekerjaan. Sudah tiga bulan lebih ia menjadi seorang pengangguran. Berbagai macam derita sudah ia lalui sejak tiga bulan menjadi seorang pengangguran. Mulai dari ia harus hidup sederhana dan makan apa adanya. Belum lagi kedua sahabatnya yang tinggal satu apartemen dengannya pernah memarahinya karena Keina tak bisa memberi uang untuk sewa apartemen. Hidupnya semakin menderita kala itu, apalagi saat mendengar kabar jika sang Ayah yang berada di Busan sakit hingga membuatnya harus dirawat dirumah sakit. Dengan berat hati Keina harus meminjam uang Lee Sona terlebih dulu untuk biaya pengobatan sang Ayah.
Sebelum memjadi seorang pengangguran Han Keina bekerja disebuah perusahaan yang cukup ternama di Kota Seoul. Enam bulan bekerja ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia tak tahan dengan kelakuan dan tingkah aneh sang atasan. Bossnya selalu bertingkah aneh dan terkadang melewati batas. Ia tak mengerti ada apa dengan otak seorang Min Yoongi. Selain aneh ia juga luar biasa mesum. Dan sialnya lagi Lee Sona sahabatnya malah melamar di perusahaan tersebut dan diterima sebagai sekretaris Min Yoongi.
"Kau harus menandatangani kontrak kerja selama satu tahun." ucap Nyonya Park.
Keina mengangguk paham. Ia mengambil bolpoin didalam tasnya. Dengan begitu semangat ia membubuhkan tanda tangannya. Kebahagiaan tiada tara ia rasakan saat ini. Hanya menjadi seorang pemgasuh dan ia mendapatkan gaji yang luar biasa besar. Bahkan ini tiga kali lipat dari gaji dirinya saat masih bekerja diperusahaan.
"Bibi Choi antarkan Han Keina ke kamar Park Jimin." ucap Nyonya Park pada Salah satu asisten rumah tangga dirumah mewah tersebut.
"Jadi Anak yang akan saya asuh bernama Park Jimin?" tanya Keina.
Nyonya park tersenyum begitu lembut "dia Putra semata wayangku. Dia sedikit pemarah. Kau harus bisa mengambil hatinya agar bisa lebih dekat dengan Putraku."
Keina mengangguk paham. Ia tak keberatan dengan hal itu. Keina begitu menyukai Anak kecil.
Keina membungkuk hormat "baik Nyonya. Saya akan bekerja dengan baik."
Nyonya Park tersenyum begitu lembut. Saat pertama kali melihat Keina ia sudah bisa menebak jika gadis itu adalah gadis yang baik. Penampilannya juga begitu polos. Tutur katanya begitu lemah lembut. Ia yakin jika Keina dapat merawat sang Putra dengan begitu baik. Sudah terhitung sepuluh lebih pelayan yang mengundurkan diri karena tak kuat dengan kelakuan sang Putra. Padahal ia sudah menawarkan gaji yang begitu besar. Namun tetap saja tak ada yang sanggup bertahan bahkan hanya untuk satu bulan saja.
🐥🐥🐥🐥
Bibi Choi membuka pintu kamar Park Jimin dengan begitu pelan. Keina ikut melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar tersebut. Kamar itu terlihat sedikit gelap. Lampu dikamar tersebut mati. Begitupun dengan jendela kamar yang tertutup rapat membuat cahaya matahari tak dapat masuk kedalamnya.
Bibi Choi menghidupkan lampu kamar tersebut. Dapat Keina lihat dengan begitu jelas seseorang tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Dia bukan Anak-Anak.
"Kau bangunkan Tuan muda Park." pintah bibi Choi sembari tersenyum begitu lembut.
Keina mengangguk, ia melangkah pelan mendekat pada ranjang sang Tuan muda. Pikirannya begitu kacau saat ini.
Keina menepuk pelan bahu sang Tuan muda dari balik selimut.
"T-tuan bangun. Ini s-sudah siang." ucap Keina pelan. Ia begitu gugup saat ini. Apa Bibi Choi tidak salah masuk kedalam kamar?
Tidak ada gerakan sedikitpun dari Park Jimin.
Bibi Choi berjalan mendekat pada ranjang sang Tuan muda. Menepuk pelan bahu Park Jimin.
AHHHHKK
Keina berjengit kaget saat Namja dibalik selimut tersebut terbangun dengan suara teriakan yang luar biasa keras. Hingga berhasil membuat telinganya merasakan sakit.
Matanya membulat saat mengetahui jika yang keluar dari dalam selimut tersebut adalah seorang Pria dewasa.
"Bibi Choi. Kita pasti salah kamar. Ayo kita ke kamar Tuan muda Park Jimin." ucap Keina. Ia panik sekarang. Perasaannya berubah menjadi tak enak.
"Tidak Nona Han. Ini memang benar kamar Tuan muda Park Jimin." ucap Bibi Choi sembari tersenyum begitu lembut.
Keina ingin menangis detik ini juga. Ia mengira jika dirinya akan mengurus Anak berusia lima tahun atau mungkin sepuluh tahun. Ia tak masalah dengan itu. Tapi ini dia disuruh mengurus seorang Pria dewasa.
Keina semakin dibuat cengo saat Park Jimin menyibak selimut yang menutupi sebagaian tubuhnya. Namja itu tak mengenakan baju. Ia hanya mengenakan boxer saat tidur.
Air mata Keina sudah akan menetes. Namun ia mati-matian menahannya. Ia merasa dibohongi kali ini. Pantas saja Nyonya Park tak menjawab pertanyaan perihal usia Anak yang akan ia urus nantinya.
"B-bibi Choi. D-dia seorang Pria." ucap Keina gugup bukan main.
Bibi Choi menepuk lembut bahu Keina "iya. Tuan muda Park memang seorang Pria." ucap Bibi Choi.
"M-maksudku d..ia seorang Pria d..dewasa." ucap Keina gugup.
Keina dibuat bergidik ngeri saat Park Jimin menatapnya dengan begitu tajam.
"Kau siapkan air hangat untuk Tuan muda Park mandi. Setelah itu kau ambilkan sarapan untuknya dan bawa kekamarnya." ucap Bibi Choi.
Setelah mengucapkan itu Bibi Choi melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar Park Jimin. Meninggalkan Keina didalam kamar itu.
"Kau siapa?" tanya Park Jimin sembari menatap tajam Keina.
Keina terdiam, matanya berkaca-kaca saat ini. Rasa takut menyelimuti dirinya. Berdua dengan seorang Pria dewasa didalam kamar seperti ini, ia tak pernah membayangkan sebelumnya. Apalagi Park Jimin saat ini sedang bertelanjang dada.
"Apa kau tidak bisa bicara?" tanya Jimin.
Ia beranjak dari atas ranjang. Melangkahkan kakinya mendekat pada Keina. Gadis manis tersebut mundur satu langkah saat Jimin sudah berdiri tepat didepannya.
Park Jimin mengamati penampilan Keina dari atas hingga ke bawah. Gadis itu mengenakan dress berwarna putih selutut. Nyonya Park belum memberinya pakaian khusus pelayan.
"Kau pelayan baruku ya?" tanya Jimin.
Keina mengangguk sebagai jawaban. Lidahnya begitu keluh bahkan hanya untuk mengucapkan sepatah kata.
"Kau lumayan juga."
"Ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid Boss (END)
Teen FictionHan Keina merasa tertipu ketika mengetahui yang seharusnya ia asuh bukanlah seorang Anak. melainkan seorang Pria dewasa bertubuh sexy bernama Park Jimin. {YUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA}