Menjenguk atau menyiksa

883 39 0
                                    

Satu Minggu berlalu,taehyung dan syella kini sudah menetapkan acara pernikahan dan sudah menyiapkan gaun dan tuxedo,memang belum terkonfirmasi ke pihak lain karna Syella mau ini dirahasiakan dan mulai dikabarkan saat mendapati undangan saja. "Ayo ikut aku"

"Kemana" tanya Syella dengan menatap taehyung, "Ayo ikut saja"

"Aku tidak mau, Aku ingin di sini" Ketusnya ingin bangkit dan berjalan ke arah kamar nya,karna taehyung memang menginap tadi malam.

Tapi belum sempat menaiki anak tangga,tangannya sudah di tahan dan langsung di tarik "Taehyung, Kau mau mengajakku kemana?" Syella.

"Bertemu seseorang"
Syella lalu hanya diam dan memilih menurut, pasrah dan hanya diam di mobil. menatap taehyung yang fokus menyetir "Kau sangat mendominasi, Bahkan sangat jantan, Apa yang kau makan sampai bisa menjadi Kim Taehyung yang dingin dan sangat arogan, Terlebih kau posesif"

"Kau menyindirku" taehyung lalu menoleh dan mengecup sudut bibir Syella "Aku tidak menyindirmu Dad" Ucapnya lembut.

Taehyung lalu menoleh ke wajah Syella.
"Panggil aku dengan sebutan itu lagi"

"Daddy" Lirih Syella yang mirip seperti merintih saat mendapat Hujaman keras taehyung di ranjang "Ah kau membuat nya menegang sayang"

"Wah kau sangat mudah tergoda"  Syella lalu menatap taehyung lekat "  aku hanya tergoda saat bersamamu" Jujur taehyung.

Setelah menempuh jalanan,Syella kini mengernyit aneh "Kok kerumah kamu?" Ucap Syella bingung. Taehyung memilih diam dan menarik pinggang Syella untuk masuk ke rumah,
"Selamat datang tuan,nyonya?" Sapa maid yang disenyumi Syella.

"Dimana orang tuamu" Tanya Syella dengan menatap sekitar rumah.
"Pergi bersama ayah"

"Kemana?"

"Tidak tahu" Syella hanya mengangguk dan mengikuti taehyung kembali,
Kali ini taehyung membawa Syella ke ruang bawah tanah,membuka pintu bercat coklat.

Seketika Syella terkejut dan memilih diam di tempat "Dia" ucap Syella takut saat melihat Airin kini dengan tubuh yang di banjiri darah dan ada ke enam anak buah mafia taehyung yang menjaganya.

Taehyung lalu menatap Syella dalam dan memastikan jika semuanya akan baik baik saja. Syella lalu berjalan di samping taehyung Dengan calon suami nya sendiri memeluk pinggang Syella erat.
"Bagaimana keadaanmu nona Kwon, Apa sudah kenyang menerima makan yang di beri maid ku"

Airin hanya memilih diam dan menatap Syella tajam "Taehyung dia menatapku" lirih Syella takut,Airin bukan seperti manusia melainkan seperti seorang zombie yang di sekap taehyung,banyak luka bahkan rambutnya kini sudah ketat oleh darah.

"Dia tidak akan melukaimu" taehyung mengecup pelipis Syella lembut,
"M--mati kau hiks? dasar jalang!" Teriaknya dan menatap Syella kilat.

"Jangan pernah kau membentaknya bodoh!" Bentak taehyung dan menatap Airin murka.
"Sedari tadi dia hanya berteriak dan selalu mengumpati nyonya Syella tuan" Jujur anak buahnya.

Taehyung tertawa renyah..
"Terus siksa dia, Dan ingat jangan sampai dia terbunuh, Aku hanya ingin melihatnya tersiksa dan buat dia gila" Ucap nya datar dan dingin.

"Sesuai perintah tuan"

"A--aku mohon,Lepaskan aku"

"Tidak ada kata lepas"

"Buat apa kau mencintainya taehyung! Dia jalang! Pelacur! Dia yang membuat kau seperti ini bukan"

Taehyung hanya menyimak dengan wajah angkuh dan kemudian tertawa.
"Jangan gila kau, Aku memilih Syella bukan karna apa yang seperti kau fikirkan, Kata cantik tentunya melekat di Syella. Baik hati melekat di Syella. Pandai melekat di Syella. Bisa membahagiakan ku juga ada pada Syella. Terlebih kedua orang tuaku menyukai Syella, Dan satu hal aku mencintainya bukan seperti aku mencintaimu, kau hanya permainan dan dimanfaatkan Aku bisa menyentuh tubuh Syella dengan bebas, Bahkan saat aku sehabis melukaimu waktu malam itu Aku bercinta dengannya, Syella memang bisa membahagiakanku"

"Bedabah! Enyah saja kau! Dasar pelacur!" Bentaknya dan mulai memberontak.

Syella lalu menutup matanya karna takut,dia menjadi ingin mual karena mencium bau anyir yang sangat mengaur ini.
"Lakukan sekarang" Perintah taehyung kepada anak buahnya.
Anak buah taehyung lalu mengambil seutas mirip seperti pecut dan langsung menamparkannya di tubuh Airin tanpa ampun.

"Akhhh!" Teriak nya.

Taehyung lalu menarik kepala Syella agar bersembunyi di dadanya,dia tau kekasihnya pasti takut, Terlebih melihat ini di depan mata.
"Rasa sakitmu tak sebanding dengan rasa sakitku" Taehyung pun keluar ruangan dengan mengangkat tubuh Syella,

"Bagaimana Jika dia meninggal taehyung" Lirih Syella dan bersender di dada taehyung.

Taehyung pun duduk di sofa
"Aku tidak ingin membunuhnya, Hanya ingin merasakan apa yang aku rasakan dan keluargaku dulu"

"Jangan menjadi pendendam"

"Dan apa kau tidak mau memiliki suami pendendam seperti ku"

"Bukan seperti itu,aku menerima setiap kekuranganmu, Tapi tolong jangan jadi pendendan lagi, aku ingin nanti keluarga kecil kita hidup harmonis, Tidak ada kata dendam" Syella.

Taehyung mengangguk kecil dan melumat bibir Syella,dia suka saat Syella menasehati dengan penuh cinta kepadanya, Taehyung hanya bisa luluh dan memilih menurut,entah kenapa dia selalu berkata 'Iya' untuk membuat Syella bahagia.

Tangannya lalu bergerak masuk ke dalam baju Syella "Taehyung tahan nafsumu" Syella.

Prianya lalu menghembuskan nafas kesal dan menyenderkan tubuhnya di punggung sofa "Kau mengerti kan jika aku sangat mudah terpancing saat bersamamu,
Nafsuku selalu datang dan menyerang" Taehyung.

Getting OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang