Part 3

4 1 0
                                    

   Saat tiba di kantin, pandangan lekat Tata tak lepas dari satu sosok yang kini tengah menyantap semangkuk bakso. Guntur! Ya, Guntur adalah pacar Tata. Tapi, kenapa Guntur makan bareng Gisel?
“Ta, lo kenapa? Ayo makan.”
Dimas menyenggol lengan Sea, “Sttt.. Tuh.”
“Gue harus datangin Guntur sekarang.”
Tata menuju ke meja makan warna biru yang berada paling pojok kanan dengan tangannya yang sudah mengepal dan matanya yang menahan air mata.
BRAAKKK!!!
Tata memukul meja tepat di depan mata Guntur dan Gisel.
“Tur, gue nggak nyangka ya.”
“Ta, gue bisa jelasin, Ta.”
“Apa? Apa lagi yang harus dijelasin?”
“Gue mau jelasin kalo kita-“
“Kita apa? Pacaran? Pacaran kan lo sama Gisel?”
Guntur meraih tangan Tata, “Ta, please lah, Ta. Dengarin gue dulu.”
“Nggak, lepasin gue!”
Sea mencoba melerai, “Udah-udah, kalian apa-apaan, sih?”
“Heh, lo nggak usah ikut campur, ya. Ini urusan gue sama Tata.”

Tiba-tiba, ada seseorang yang menarik kerah Guntur dari belakang.
“Berani lo sentuh Sea, lo berurusan sama gue! Cewek sepolos Sea gak pantas buat di sentuh sama cowok kasar kayak lo!”
Semua tercengang, terutama Sea. Suasana berubah menjadi hening seketika.
Guntur tidak mau kalah, “Gue nggak ada urusan sama lo, ya. Kalo lo berani, sini maju.”
Terjadilah baku hantam di kantin, tempat makan pun kini berubah menjadi arena tinju. Sampai pada akhirnya Gisel mengajak Guntur menjauh.
Tubuh Sea terdiam kaku, seakan terkena sihir. Sea terpaku melihat sosok yang telah menolongnya kini sedang menjauh darinya dengan luka sobek di ujung kiri bibirnya.
“Se!”
“Eh, g-gue pergi dulu, ya.”
“Lo nggak jadi makan?”
“Gue lupa ada kelas tambahan. By.” Ucap Sea sembari berlari menjauh dari Dimas dan Tata.
Dimas mengajak Tata ke meja makan, “Ya udah yuk ke sana.”
“Iya.”
“Lo mau pesan apa?”
“Gue es jeruk aja.”
Dimas lantas memesan makan dan minum, dan segera kembali ke meja makannya.
Thanks, Dim.”
“Santai.”
“Dim?”
“Hm?”
“Gue jadi nggak enak sama Sea, nih. Kayaknya dia udah nggak selera buat makan jadi alasan deh ada kelas tambahan.”
“Udahlah, mungkin emang dia ada kelas tambahan. Siapa yang tau, kan?”
“Iya, sih.”

SEA AND LION (COMPLETE)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang