Sudah 3 hari Sea tidak mendengar kabar apa pun dari papanya. Sea juga menjadi pribadi yang pendiam dan sering melamun sendirian. Tentu ini berdampak juga pada nilainya di kampus, ia menjadi sulit berkonsenterasi.
“Se?”
“Eh, iya.”
“Lo nangis?”
Dimas menyentuh pipi Sea dengan lembut, menghapus air matanya. Kini tangis Sea semakin menjadi-jadi. Tanpa izin, tiba-tiba Sea memeluk tubuh Dimas.
“Papa, Dim, papa!!!”
“Keluarin semua air mata lo, biar lega.”
Sea menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Dimas, tentu ini semakin mengingatkannya pada sosok ‘ayah’.
“Udah nangisnya?”
“Thanks, ya, Dim.”
“Lo bisa nangis kapan pun lo mau.”
Tanpa mereka berdua sadari, ternyata Leo memperhatikannya dari kejauhan. Semula ia ingin menghampiri, tetapi setelah melihat Sea memeluk erat tubuh Dimas langkahnya pun terhenti dan perlahan melangkah mundur.
“Dimas? Sorry, mungkin ini emang bukan waktu yang tepat buat gue bahas ginian, tapi gue harus bilang ke lo.”
“Emang apa?”
“Gue tahu lo ada rasa sama gue, tapi sorry gue cuma anggap lo sebagai kakak. Kakak yang gantiin Kak Alex buat gue.”
“L-lo tahu dari mana?”
“Lo sendiri yang bilang, waktu gue telat pulang ke rumah dan lo nungguin gue di depan rumah. Lagian sekarang kan lo udah ada Tata, jaga dia baik-baik.”
“Sorry, ya, Se. Gue tau gue salah karena naruh hati ke lo, gue udah siap terima risikonya. Dan sekarang gue lagi berusaha mencintai Tata, walaupun belum bisa sepenuhnya.”
“Maafin gue, Dim.”
“Nggak pa-pa, gue jadi kakak lo aja udah seneng kok.”
“By the way lo nggak ada kelas?”
“Ada, sih. Cuma masih satu jam lagi.”
“Mau makan, nggak?”
“Sorry banget nih, Se. Gue ada urusan, next time, ya?”
“Okay.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SEA AND LION (COMPLETE)✓
Ficção AdolescenteSea merasa bahwa dirinya telah stuck dengan Leo. Tapi sampai detik ini pun ia tidak pernah tahu apa alasannya. Dia yakin bahwa suatu saat nanti Leo-lah rumahnya. Rumah di mana tempat ia meneduh, berkeluh kesah, mengukir kisah, dan tempat di mana ia...